Isi Kandungan Surah Al-Insyirah, Yakinlah di Balik Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Surah Al-Insyirah yang berarti 'Kelapangan'

merupakan surah Makkiyah yang terdiri dari 8 ayat dan merupakan surah ke 94 dalam Al-Qur'an.

Berikut lafal Surah Al-Insyirah:

https://goo.gl/q4GzhP

Alam nasyrah laka shadrak (1), wa wadha'naa 'angka wizrak (2) alladzii angkadha dzahrak (3) wa rafa'naa laka dzikrak (4) fa inna ma'al 'usri yusraa (5) inna ma'al 'usri yusraa (6) fa idzaa faraghta fanshab (7) wa ilaa rabbika farghab (8)

Artinya: "Bukankah kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)? (1) Dan kami pun telah menurunkan bebanmu darimu (2) Yang memberatkan punggungmu (3) dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu (4) Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan (5) Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6) Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) (7) dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap (8)." (QS. Al-Insyirah: 1-8).

Surah Al-Insyirah terkandung banyak pelajaran yang bisa kita hayati. Dalam surah tersebut Allah telah melapangkan dada Nabi Muhammad saw dari perasaan susah, gelisah, cemas, dan lain sebagainya. Hal itu karena Rasulullah saw saat berdakwah harus berhadapan dengan sifat keras kepala kaumnya.

Beban berat yang diemban Nabi Muhammad saw kemudian diringankan oleh Allah Swt sehingga ia bisa menjalankan tugasnya untuk berdakwah kepada manusia.

Selanjutnya pada ayat ke 5 dan ke 6, Allah menegaskan bahwa di balik sebuah kesulitan pasti ada kemudahan. Pernyataan yang diungkapkan Allah sampai dua kali tersebut membuktikan bahwa Allah Swt hanya akan membebani hambanya sesuai dengan kemampuannya.

Akan tetapi, kita manusia tidak boleh bermalas-malasan dan hanya menunggu keajaiban datang. Kita harus selalu tekun berusaha dan penuh kesabaran dalam melewati suatu kesulitan.

Selain itu, kita diperintahkan agar setelah selesai mengerjakan suatu amal perbuatan, segera mengerjakan amal perbuatan lainnya. Amal yang kita kerjakan itu tentu tidak hanya urusan-urusan ibadah belaka melainkan juga muamalah.

Terakhir, Surah Al-Insyirah mengingatkan kepada kita bahwa satu-satunya tempat untuk memohon hanyalah Allah semata. Kita tidak boleh berharap segala sesuatu selain kepada-Nya.

Wallahu a'lam.

Doa Meminta Kekayaan

Ingin Kekayaan, Inilah Kumpulan Doa Meminta Harta Berlimpah

Baca doanya setelah selesai shalat, ya!
https://goo.gl/q4GzhP
Setiap manusia pasti menginginkan rezeki yang banyak dan berkah dari Allah SWT. Maka dari itu, kita diwajibkan berusaha semaksimal mungkin agar bisa mendapatkan rezeki yang melimpah. Namun, selain berusaha, kita juga harus berdoa kepada Allah SWT agar segala usaha yang kita lakukan mendapat kemudahan dan tuntunan dari-Nya.

Jika kamu menginginkan harta yang berlimpah dan berkah, jangan pernah putus untuk berdoa dan meminta kepada Allah SWT. Berikut kumpulan doa meminta rezeki yang berlimpah yang bisa kamu baca selepas salat.

1. Doa meminta panjang umur dan banyak harta

Tentunya untuk dapat bekerja dan mencari nafkah yang halal diperlukan fisik yang kuat. Agar dapat bekerja dengan baik, berikut doa meminta panjang umur dan banyak harta.

اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي

Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii.
Artinya: “Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.”

2. Doa memohon kemudahan

Pekerjaan yang kita lakukan tentu akan mendatangkan rezeki yang setimpal dan sudah diatur oleh Allah SWT. Maka dari itu, hendaklah kita berdoa memohon kemudahan saat melakukan pekerjaan agar lebih mudah pula kita mendapatkan rezeki.

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa.
Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya 3: 255)

3. Doa memohon harta yang melimpah dan menggunung

Allah SWT merupakan satu-satunya tempat kita meminta dan berdoa. Apa pun yang kita minta, Allah SWT pasti akan mengabulkan dengan cara-Nya. Tidak terkecuali meminta rezeki yang berlimpah dan menggunung. Doanya adalah sebagai berikut.

رَبَّنَا اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا ِلاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِنْكَ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ

Robbanaa anzil ‘alainaa maa-idatan minas samaa-i takuunu lanaa ‘iidan li awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatan minka warzuqnaa wa anta khoirur rooziqiin.
Artinya: “Ya Tuhan kami, turunkahlah kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rezeki, dan Engkau pemberi rezeki yang paling utama.”

4. Doa meminta kecukupan rezeki

Jika kamu adalah salah satu orang yang tidak suka berlebih-lebihan dan hanya minta dicukupkan rezekinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka panjatkanlah doa ini selepas salat.

اللهم اكفني بحلالك عن حرامك و بفضلك عمن سواك

Allahummakfini bihalalika 'an haramik wa aghnini bifadhlika amman siwak.
Artinya: "Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal, sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain dirimu."

5. Doa meminta kelancaran rezeki

Salah satu yang membuat rezeki kita berlimpah adalah rezeki yang selalu lancar. Maka dari itu, selepas salat, kita wajib berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar selalu diberikan kelancaran rezeki.

اَللَّهُمَّ يَاغَنِيُّ يَامُغْنِيْ أَغْنِنِيْ غِنًى أَبَدًا وَيَاعَزِيْزُ يَامُعِزُّ أَعِزَّنِيْ بِإِعْزَازٍ عِزَّةَ قُدْرَتِكَ وَيَامُيَسِّرَاْلأُمُوْرِ يَسِّرْ لِيْ أُمُوْرَ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ يَاخَيْرَ مَنْ يُرْجَى يَا اللهُ

Allahumma yaa ghoniyyu yaa mughnii aghninii ginan abadan wa yaa 'azizzu ya mu'izzu a'izzani bi-i'zaazin 'izzatia qudrotika, wa yaa muyassirol umuuri yassir lii umuurod dun-yaa waddiino yaa khoira man yurjaa ya Allaah.
Artinya: "Ya Allah, Dzat Yang Mahakaya dan memberikan kekayaan, berilah kekayaan yang abadi kepadaku. Wahai Dzat Yang Mahamulia dan memberikan kemuliaan, berilah kemuliaan kepadaku dengan kemuliaan kekuasaan-Mu. Wahai Dzat yang mempermudah semua urusan, berilah kemudahan kepadaku di dalam semua urusan dunia dan agama, wahai Dzat yang paling diharapkan, ya Allah."

6. Doa agar diberi rezeki yang halal

Rezeki yang banyak tak akan ada artinya jika tidak halal. Maka dari itu, kita patut berdoa kepada Allah SWT agar selalu diberikan rezeki yang halal agar selalu berkah.

اللَّهُمَّ زِدْنَا وَلَا تَنْقُصْنَا، وَأَكْرِمْنَا وَلَا تُهِنَّا، وَأَعْطِنَا وَلَا تَحْرِمْنَا، وَآثِرْنَا وَلَا تُؤْثِرْ عَلَيْنَا، وَأرْضِنَا وَارْضَ عَنَّا

Allaahumma zidnaa wa laa tanqushnaa wa akrimnaa wa laa tuuhinaa wa a'athinaa wa laa tahrimnaa wa aatsirnaa wa laa tu'tsir 'alainaa wa ardhinaa wardhoo 'annaa.
Artinya: "Ya Allah, tambahkanlah rezeki kepada kami, jangan Engkau kurangi. Muliakanlah kami dan jangan Engkau hinakan kami. Berilah kami dan jangan Engkau halangi kami. Pilihlah kami dan jangan Engkau tinggalkan kami, dan janganlah Engkau cegah kami."

Itulah Kumpulan Doa Meminta Kekayaan. Amalkan doa ini setelah selesai sholat fardhu. Insya Allah kita akan mendapat rezeki yang melimpah dan berkah. Aamiin.

Doa Meminta Rezeki - Beserta Amalannya

Doa Meminta Rezeki Lengkap Beserta Arti dan Amalan-Amalannya

https://goo.gl/q4GzhP

Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk bekerja agar memperoleh rezeki untuk menafkahi keluarga. Namun, usaha itu harus dibarengi dengan doa meminta rezeki kepada Allah, zat Yang Maha pemberi rezeki.

Doa merupakan unsur yang paling esensial dalam ibadah. Sebagaimana Sabda Rasulullah Saw: "Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain dari berdo'a kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang".

Rezeki memang sudah dibagi dan ditentukan oleh Allah SWT. Semua makhluk pun sudah dijamin mendapat rezeki-Nya. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Artinya: Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. Surat Hud: 6)

Berikut doa meminta rezeki yang dipanjatkan para nabi:

1. Doa Nabi Muhammad SAW

اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّي , وَانْقِطَاعِ عُمْرِي , وَقُرْبِ أَجَلِي

Allohummaj’al rizqika ‘alayya ‘inda kibari sinni wanqitho’i ‘umri wa qurbi ajali.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah keluasan rizki-Mu padaku di saat usia senjaku, di saat putusnya umurku dan di saat dekatnya ajalku.”

Doa tersebut senantiasa dibaca oleh Nabi Muhammad SAW, bahkan menurut keterangan jarang ditinggalkan oleh Rasulullah SAW.

2. Doa Nabi Sulaiman dan Nabi Daud

رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ

rabbi auzi'nī an asykura ni'matakallatī an'amta 'alayya wa 'alā wālidayya wa an a'mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī 'ibādikaṣ-ṣāliḥīn
"Ya Rabbku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS. Surat An Naml: 19)

3. Doa Nabi Isa AS

اَللّٰهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ

"Ya Rabb kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezkilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezki Yang Paling Utama".

Inilah kisah maidah atau hidangan yang nama surat ini dikaitkan dengannya, karena itu disebut "surat Al-Maidah". Hidangan ini merupakan salah satu dari anugerah Allah yang diberikan kepada hamba dan rasul-Nya, yaitu nabi Isa a.s. ketika Dia memperkenankan doanya yang memohon agar diturunkan hidangan dari langit. Maka Allah Swt. menurunkannya sebagai mukjizat yang cemerlang dan hujjah yang nyata.

4. Doa Para Sholihin

Allahumma shalli wasallim 'ala sayyidina muhammadin 'adada anwa'ir Rizqi wal futuuhaati, yaa baasithallai yabsutur Rizqi Liman yasyaau bighoiri hisaabin. Absutu 'alayya rizqon katsiiron min Kulli jihhatin min khozaaini rizqika bighoiri minnatin makhluuqin bifadlika wakaromika wa'alaa alihii washohbihi wasallam.
Artinya: "Wahai Allah limpahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad Saw; sebanyak aneka rupa rizki. Wahai Zat Yang Mahameluaskan rizki kepada orang yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. Luaskan dan banyakanlah rizkiku dari segenap setiap penjuru dan perbendaharaan rizki-Mu tanpa pemberian dari makhluk, berkat kemurahan-Mu juga. Dan limpahkanlah pula rahmat dan salam atas dan para sahabat Nabi Muhammad Saw. "

5. Doa lain yang bisa dipanjatkan yakni:

Allahummarzuqna rizqan halalaan thayyiba warizqaan halalaan mubaroka, warizqan halalaan min haitsu laa yahtasib. Wa'amalan maqbuula watau batan nashuuha wa 'umran thawiila liquwwatil 'ibadah yaa arhamarrahimiin.
Artinya: Yaa Allah yang Mahapemberi rezeki, berikanlah rezeki yang halal dan baik dan berikanlah rezeki halal yang penuh berkah, dan berikanlah rezeki halal yang datang tidak terduga-duga dan tanpa hitungan. Dan terimalah amal ibadah serta taubat kami dan berikanlah umur yang panjang untuk beribadah kepadamu wahai Dzat yang mahapengasih dan penyayang.

6. Doa Dijauhkan dari Kemalasan

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali, wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min ghlabatid dayni wa qahrir rijaal. (3 x)
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kedukaan, aku berlindung kepada-Mu dari lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari takut (miskin) dan kikir, aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya hutang dan paksaan orang-orang.

7. Membaca Laailahaillallah

Bacalah dzikir ini paling sedikit 100 kali karena dzikir ini dapat membuka pintu kekayaan. Dzikir ini baik dibaca sesudah sholat dzuhur dan boleh saja dibaca sebelum shalat dzuhur. Dzikir itu juga datang dalam hadits Nabi Muhammad Saw.

Diriwayatkan dari Ali RA, ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda:

مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَ لَهُ أَمَانًا مِنَ الْفَقْرِ، وَيُؤْمَنُ مِنْ وَحْشَةِ الْقَبْرِ، وَاسْتُجْلِبَ بِهِ الْغِنَى، وَاسْتُقْرِعَ بِهِ بَابُ الْجَنَّةِ

Siapa membaca Laa Ilaaha Illallaah Al-Malikul Haqqul Mubin seratus kai dalam sehari maka memperoleh jaminan aman dari kemiskinan, diselamatkan dari ngerinya kubur, mendapat kekayaan dan terbuka baginya pintu-pintu surga.” (HR. Abu NU’aim di Shifah al-Jannah, no. 185, Al-Khatib al-Baghdadi di Tarikhnya: 12/358-359, dan selainnya).

Selain doa tersebut di atas, ada beberapa amalan yang disunahkan untuk dikerjakan agar mendatangkan rezeki. Amalan tersebut di antaranya, bersedekah, membaca Surat Al Waqiah di malam hari, salat tahajud dan puasa sunah.

Berikut 6 kunci pembuka pintu-pintu rezeki.

1. Istighfar dan Bertaubat
Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh:10-12)

2. Takwa
Di antara definisi takwa adalah merasa takut kepada Allah, beramal dengan wahyu yang diturunkan, ridha dengan rezeki yang cukup (tidak berlebihan/qona'ah). Secara amaliah ketakwaan akan membawa seseorang bersikap hati-hati karena merasa Allah selalu mengawasi apa yang dilakukan, tengah melanggar larangan-Nya atau mengabaikan perintah-Nya.

3. Sedekah
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Di tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah:261)

Bersedekah tidak akan membuat kita miskin, namun malah akan mendapatkan rezeki yang tak terduga (min haitsu lama yahtasib).

4. Silaturrahim
Menyambung tali kekeluargaan mempunyai dua keutamaan. Pertama meluaskan rezeki dan kedua memanjangkan umur. Pakar tafsir Indonesia, Prof KH Quraish Shihab mengatakan panjang umur di sini maksudnya umur seseorang akan barokah dan bermanfaat bagi sesama. Siapa yang mengkehendaki kedua-duanya hendaklah banyak menyambung silaturrahim, meskipun terdapat perselisihan di antaranya dengan keluarganya. Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang ingin agar Allah melapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah menyambung silaturrahim.” (Shahih al-Bukhari)

5. Tawakal Kepada Allah
Rasulullah bersabda, “Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan kepada kamu rezeki sebagaimana Dia berikan kepada burung, ia keluar pada waktu pagi dalam keadaan perut yang kosong pulang pada petangnya dengan perut kenyang.” (Musnad Ahmad)

6. Kasih sayang kepada yang Lemah dan Miskin
Rasulullah bersabda, “Bukankah kamu diberikan pertolongan dan rezeki karena (ada hak didalam rezeki tsb) atas orang-orang yang lemah di kalangan kamu?” (Shahih al-Bukhari).

Wallahu A'lam Bissawab.

Doa Nabi yang diabadikan dalam Al Quran

Beberapa Doa Para Nabi yang diabadikan dalam Al Quran

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5-QCBQtXEPD3ffgQRfw98InXDnFQVPy79MrBRnZLdvV24iXjLaDhdK7MgKgYklhyphenhyphenUPHvs-GkdN9_8oh4kmcDyR_XQxn2fvrE5KUnLW5zDvaMjbmimFmh5hixv_GzfxKO3qzVGEnCS2An5/s0/doa+para+nabi.webp

1. Doa Nabi Adam

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

qālā rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn
23. Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS Al-A’raf, 23).

2. Doa Nabi Nuh

قَالَ رَبِّ إِنِّىٓ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِى بِهِۦ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِى وَتَرْحَمْنِىٓ أَكُن مِّنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

qāla rabbi innī a'ụ؟u bika an as`alaka mā laisa lī bihī 'ilm, wa illā tagfir lī wa tar-ḥamnī akum minal-khāsirīn
47. Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi". (QS Hud, 47)

وَقُل رَّبِّ أَنزِلْنِى مُنزَلًا مُّبَارَكًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْمُنزِلِينَ

wa qur rabbi anzilnī munzalam mubārakaw wa anta khairul-munzilīn
29. Dan berdoalah: Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat". (QS Al-Mu’minun, 29)

رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا تَبَارًۢا

rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā tabārā
28. Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan". (QS Nuh, 28)

3. Doa Nabi Ibrahim

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَٰهِۦمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

wa iż yarfa'u ibrāhīmul-qawā'ida minal-baiti wa ismā'īl, rabbanā taqabbal minnā, innaka antas-samī'ul-'alīm
127. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS Al-Baqarah, 127)

رَبَّنَا وَٱجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ

rabbanā waj'alnā muslimaini laka wa min żurriyyatinā ummatam muslimatal laka wa arinā manāsikanā wa tub 'alainā, innaka antat-tawwābur-raḥīm
128. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS Al-Baqarah, 128)

4. Doa Nabi Hud

إِنِّى تَوَكَّلْتُ عَلَى ٱللَّهِ رَبِّى وَرَبِّكُم ۚ مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

innī tawakkaltu 'alallāhi rabbī wa rabbikum, mā min dābbatin illā huwa ākhi؟um bināṣiyatihā, inna rabbī 'alā ṣirāṭim mustaqīm
56. Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus". (QS Hud, 56)

5. Doa Nabi Luth

قَالَ رَبِّ ٱنصُرْنِى عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْمُفْسِدِينَ

qāla rabbinṣurnī 'alal-qaumil-mufsidīn
30. Luth berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu". (QS Al-Ankabut 30)

6. Doa Nabi Yusuf

۞ رَبِّ قَدْ ءَاتَيْتَنِى مِنَ ٱلْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِى مِن تَأْوِيلِ ٱلْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ أَنتَ وَلِىِّۦ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ

rabbi qad ātaitanī minal-mulki wa 'allamtanī min ta`wīlil-aḥādīṡ, fāṭiras-samāwāti wal-arḍ, anta waliyyī fid-dun-yā wal-ākhirah, tawaffanī muslimaw wa al-ḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn
101. Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. (QS Yusuf 101)

7. Doa Nabi Syuaib

قَدِ ٱفْتَرَيْنَا عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا إِنْ عُدْنَا فِى مِلَّتِكُم بَعْدَ إِذْ نَجَّىٰنَا ٱللَّهُ مِنْهَا ۚ وَمَا يَكُونُ لَنَآ أَن نَّعُودَ فِيهَآ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّنَا ۚ وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَىْءٍ عِلْمًا ۚ عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْنَا ۚ رَبَّنَا ٱفْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِٱلْحَقِّ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْفَٰتِحِينَ

qadiftarainā 'alallāhi każiban in 'udnā fī millatikum ba'da iż najjānallāhu min-hā, wa mā yakụnu lanā an na'ụda fīhā illā ay yasyā`allāhu rabbunā, wasi'a rabbunā kulla syai`in 'ilmā, 'alallāhi tawakkalnā, rabbanaftaḥ bainanā wa baina qauminā bil-ḥaqqi wa anta khairul-fātiḥīn
89. Sungguh kami mengada-adakan kebohongan yang benar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan kami dari padanya. Dan tidaklah patut kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan kami menghendaki(nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah sajalah kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya. (QS Al-A’raf, 89)

8. Doa Nabi Musa

قَالَ رَبِّ ٱشْرَحْ لِى صَدْرِى

Qāla Rabbisyraḥ Lī Ṣadrī
25. Berkata Musa: "Ya Tuhanku, Lapangkanlah Untukku Dadaku, (QS Thaha, 25)

وَيَسِّرْ لِىٓ أَمْرِى

Wa Yassir Lī Amrī
26. Dan Mudahkanlah Untukku Urusanku, (QS Thaha, 26)

وَٱحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِى

Waḥlul 'Uqdatam Mil Lisānī
27. Dan Lepaskanlah Kekakuan Dari Lidahku, (QS Thaha, 27)

يَفْقَهُوا۟ قَوْلِى

Yafqahụ Qaulī
28. Supaya Mereka Mengerti Perkataanku, (QS Thaha 28)
.

قَالَ رَبِّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَٱغْفِرْ لِى فَغَفَرَ لَهُۥٓ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

qāla rabbi innī ẓalamtu nafsī fagfir lī fa gafara lah, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm
16. Musa mendoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-Qashash 16)

قَالَ رَبِّ بِمَآ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ فَلَنْ أَكُونَ ظَهِيرًا لِّلْمُجْرِمِينَ

qāla rabbi bimā an'amta 'alayya fa lan akụna ẓahīral lil-mujrimīn
17. Musa berkata: "Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa". (QS Al-Qashash 17)

9. Doa Nabi Ayyub

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ

fa tabassama ḍāḥikam ming qaulihā wa qāla rabbi auzi'nī an asykura ni'matakallatī an'amta 'alayya wa 'alā wālidayya wa an a'mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī 'ibādikaṣ-ṣāliḥīn
19. maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS Al-Naml, 19)

10. Doa Nabi Yunus

وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn
87. Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". (QS Al-Anbiya’ 87)

11. Doa Nabi Zakaria

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ

hunālika da'ā zakariyyā rabbah, qāla rabbi hab lī mil ladungka żurriyyatan ṭayyibah, innaka samī'ud-du'ā`
38. Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". (QS Ali Imran, 38)

12. Doa Nabi Ya’qub

قَالَ إِنَّمَآ أَشْكُوا۟ بَثِّى وَحُزْنِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

qāla innamā asykụ baṡṡī wa ḥuznī ilallāhi wa a'lamu minallāhi mā lā ta'lamụn
86. Ya'qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya". (QS Yusuf, 86)

Doa Nabi Sulaiman dan kisah di baliknya

doa Nabi Sulaiman dan kisah di baliknya yang perlu kita ketahui

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNjusQhK03koJE6N_Cnb8SyGlxQWL9uWPOHdIHlIIpzv6cbdPnTxo-7A1fhWV055eT82YkOsqU-RbnFwJDfA2P09gLLRWTsSaSoZ0Pc6b9y4sWARLEZWdJVfxgXxw3JQeU9l34NYoMEIG1/s0/Doa+Nabi+Sulaiman+dan+kisah+di+baliknya.JPG

Seperti diketahui, dalam agama Islam Nabi merupakan tokoh penting yang menjadi contoh tauladan bagi umat muslim. Terutama 25 Nabi utusan Allah yang mempunyai berbagai kisah kehidupan bermakna yang bisa menjadi pelajaran.

Bukan hanya kisahnya, doa-doa dari para Nabi juga dapat memberikan ilmu dan teladan yang baik bagi umat muslim untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Salah satu doa Nabi yang bisa diteladani adalah doa Nabi Sulaiman.

Nabi Sulaiman merupakan salah satu dari sekian Nabi pilihan Allah yang mendapatkan mukjizat berharga, yaitu kemampuan mengerti bahasa hewan. Banyak kisah dari Nabi Sulaiman dengan para binatang yang mempunyai makna kebaikan yang bisa menjadi tauladan.
Seperti Doa Nabi Sulaiman saat bertemu dengan seekor semut. Ini merupakan salah satu kisah yang cukup populer dan sarat makna yang dalam. Di mana pada kisah ini, Nabi Sulaiman mendengar tulusnya doa semut yang meminta hujan pada Allah. Kemudian Nabi Sulaiman turut berdoa dan mensyukuri anugerah yang diberikan Allah padanya.

Bukan hanya doa Nabi Sulaiman, kisahnya dengan semut ini sangat menarik untuk disimak. Terdapat beberapa makna kebaikan yang bisa dipelajari dari kisah ini. Selain itu, dengan menyimak doa Nabi Sulaiman dan kisahnya bersama semut juga bisa membantu meningkatkan iman islam kepada Allah Sang Pencipta dan Pemilik seluruh alam semesta.

Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum doa Nabi Sulaiman dan kisah di baliknya yang perlu kita ketahui.

Seperti yang telah disebutkan, bahwa doa Nabi Sulaiman termasuk salah satu doa nabi yang tercantum dalam kitab Suci Al Quran. Dalam Quran Surat An Naml ayat 19, Nabi Sulaiman berdoa kepada Allah :

 فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ 

Fa tabassama ḍāḥikam ming qaulihā wa qāla rabbi auzi'nī an asykura ni'matakallatī an'amta 'alayya wa 'alā wālidayya wa an a'mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī 'ibādikaṣ-ṣāliḥīn.
Artinya: Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh."

Dari doa Nabi Sulaiman tersebut, dapat dipahami sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus doa agar terus menyukuri nikmat dan anugerah yang diberikan Allah kepada Nabi Sulaiman. Pada doa tersebut, Nabi Sulaiman juga memohon kemudahan untuk mengerjakan amal kebaikan yang diridhoi Allah serta memohon agar selalu dimasukkan ke dalam golongan hamba Allah yang saleh.

Kisah Nabi Sulaiman dengan Semut Doa Nabi Sulaiman yang tercantum dalam QS. An Naml ayat 19 tersebut berasal dari sebuah kisah yang cukup populer. Tidak lain adalah kisah Nabi Sulaiman yang bertemu dengan semut saat sedang memohon rahmat hujan dari Allah.

Dalam riwayat Imam Ibnu Abu Hatim, diceritakan Nabi Sulaiman ‘alaihissalam keluar dari istana untuk meminta hujan kepada Allah. Kemudian tiba-tiba Nabi Sulaiman bertemu dengan seekor semut yang berbaring dengan punggung menghadap ke atas dan semua kaki diangkat kea rah langit. Pada saat itu, semut sedang memanjatkan doa kepada Allah : “Ya Allah, sesungguhnya kami adalah salah satu dari makhluk-Mu. Kami sangat memerlukan guyuran air (hujan)-Mu. Jika Kau tidak mengguyuri kami (dengan air hujan-Mu), Kau akan membuat kami binasa.”

Mendengar doa yang dipanjatkan oleh seekor semut tersebut, kemudian Nabi Sulaiman berkata : “Pulanglah, sudah ada (makhluk lain) selain kalian yang berdoa meminta hujan.

Hadist riwayat lain juga menjelaskan hal yang sama, bahwa Nabi Sulaiman menanggapi doa semut yang memohon hujan pada Allah. Pada hadist riwayat Ghalib bin Abdullah, dari al-Suddi, Nabi Sulaiman berkata: “Kembalilah, sungguh telah dikabulkan untuk kalian doa (meminta hujan yang dipanjatkan) oleh selain kalian (semut).”

Tidak jauh berbeda pada riwayat Abdurrazzaq, dari Ma’mar, dari al-Zuhri, di mana Nabi Sulaiman mengatakan pada para sahabatnya : “Pulanglah, sungguh telah ada yang memintakan hujan untuk kalian. Sesungguhnya semut ini telah berdoa meminta hujan, kemudian doanya dikabulkan.”

Dari doa Nabi Sulaiman dan kisahnya dengan seekor semut tersebut dapat dipelajari beberapa makna kebaikan. Dari kisah di atas dapat dipahami bahwa makhluk sekecil semut juga mempunyai peranan besar dalam kehidupan. Bisa jadi, rahmat hujat yang diturunkan Allah merupakan hasil dari ibadah dan doa semut yang dipanjatkan kepada Allah. Bukan hanya itu, semut juga senantiasa bertasbih dan menyembah Allah sebagai Penciptanya.

Di satu sisi, sebagai makhluk kecil semut sering kali mendapat kesengsaraan dari manusia. Namun dari sikap semut yang senantiasa berdoa kepada Allah, menunjukkan bahwa manusia merupakan makhluk yang lalai. Manusia lebih sering berbuat dosa daripada beramal, lebih sering menuntut daripada mohon ampun, dan lebih sering meminta dari pada memberi. Berbeda dengan semut yang selalu berdoa dan memohon perlindungan Allah dari hukuman yang perbuatan dosa manusia. Ini menjadi teladan yang baik bagi manusia untuk selalu berbuat baik dan berdoa kepada Allah.

Doa Nabi Lain yang Tercantum dalam Al Quran Selain doa Nabi Sulaiman tersebut, terdapat beberapa doa Nabi lainnya yang tercantum dalam Al Quran. Beberapa doa Nabi ini juga mengandung makna kebaikan yang bisa menjadi contoh teladan bagi manusia.

1. Doa Nabi Adam
“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi” (QS Al-A’raf, 23).

2. Doa Nabi Nuh
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlingdung kepada-Mu untuk memohon kepada -Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya). Kalau Engkau tidak mengampuniku, niscaya aku termasuk orang yang merugi” (QS Hud, 47).

“Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat” (QS Al-Mu’minun, 29).

“Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku dan siapapun yang memasuki rumahku dengan beriman laki-laki dan perempuan. Dan jangan lah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran” (QS Nuh, 28).

3. Doa Nabi Ibrahim
“Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui” Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami, umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah kami dan terimalah taubat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang” (QS Al-Baqarah, 127-128).

4. Doa Nabi Hud
“Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku Tuhanmu. Tidak satupun makhluk bergerak yang bernyawa melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya). Sungguh, Tuhanku di jalan yang lurus” (QS Hud, 56).

5. Doa Nabi Luth
“Ya Tuhanku selamatkanlah aku dan keluargaku dari yang mereka perbuat” (QS Al-Syu’ara’ 169).

“Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan adzab) atas golongan yang berbuat kerusakan itu. (QS Al-Ankabut 30)

6. Doa Nabi Yusuf
“Wahai Tuhan, Pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang shaleh” (QS Yusuf 101).

7. Doa Nabi Syuaib
“Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Hanya kepada Allah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak. Engkaulah pemberi keputusan terbaik” (QS Al-A’raf, 89).

8. Doa Nabi Musa
“Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuanku dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku” (QS Thaha, 25-28).

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku. Maka Dia (Allah) mengampuninya, sungguh, Dia, Allah, Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. Ya Tuhanku..! Demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, maka aku tidak akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa” (QS Al-Qashash 16-17).

9. Doa Nabi Ayyub
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh” (QS Al-Naml, 19).

10. Doa Nabi Yunus
“Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim” (QS Al-Anbiya’ 87).

11. Doa Nabi Zakaria
“Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik di sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa” (QS Ali Imran, 38).

12. Doa Nabi Ya’qub
“Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui” (QS Yusuf, 86).

Bacaan Ayat Seribu Dinar

Bacaan Ayat Seribu Dinar Dalam Tulisan Arab, Latin dan Artinya

https://goo.gl/q4GzhP

Memang banyak sekali ayat-ayat dalam Alquran yang memiliki banyak keutamaan, salah satunya ayat seribu dinar. Ayat ini adalah bagian akhir ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam surat At Thalaq.

Dinamakan ayat seribu dinar adalah karena khasiat ayat seribu dinar yang konon jika dibaca akan memudahkan kita dalam mencari rezeki.

Berikut ini adalah Bunyi ayat seribu dinar:

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢) وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُ ۥۤ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦ‌ۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدۡرً۬ا (٣)

"Wa man yattaqillaaha yaj'al lahuu makhrojan, Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasibu, Wa man yatawakkal'alallaahi fahuwa hasbuhuu, Innallaaha baalighu amrihii, Qad ja'alallaahu likulli syai in qadran" (QS.ATH-THALAQ: 2-3)
Artinya:
“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya Rizki dari arah yang tidak dia duga. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya. Sesungguhnya Allah akan mencapai urusanNya, sesungguhnya Allah telah mengadakan bagi tiap-tiap sesuatu ketentuan.”
Video bacaan ayat Seribu Dinar

Ayat seribu dinar dipercayai sebagian orang memiliki menfaat dan keutamaan terutama hal permudah kita untuk mencari rezeki.

Melansir dari akun Youtube Al-Bahjah TV pada video diunggah 26 September 2017 yang berjudul 'Apa Benar Ayat 1000 Dinar Memperbanyak Rezeki? Buya Yahya menjawab'.

Dalam isi video tersebut Buya Yahya menjawab sebuah pertanyaan yang diajukan seorang wanita lewat sambungan telpon.

Wanita tersebut mempertanyakan apa faedahnya ayat 100 Dinar.

Buya Yahya menjelaskan ada sebagian orang membuat istilah istilah seperti ayat 1000 dinar hingga orang membuat sholat orang bikin kaya raya.

'Sebenarnya membaca ayat suci Al Quran hendaknya karena Allah Subhanahu wa ta'ala' Jelas Buya

'Adapun yang dijadikan kita untuk dapatkan rezeki dan sebagainya memang ada, diriwayatkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam ketakwaan, Kalau orang takwa nanti dibuka oleh Allah rizeki' Terangnya.

Dilanjutkan Buya Yahya memberikan himbaun kepada ulama untuk memberikan amalam harus karena Allah Subhanahu wa ta'ala.

'Kami himbau kepada para ustad kalau memberikan amalan kepada seseorang hendaknya dihadirkan kepada kesadaran untuk dekat kepada Allah, bukan langsung disebutkan dengan 1000 dinar atau uangnya' Terangnya

Kembali Buya menjelaskan jadi setiap baca jangan ingatnya 1000 dinar kalau baca zikir ingat Allah, kalau kau bertaqwa, dekat kepada Allah, Allah akan memberi rezekimu.

"Khasiatnya membaca ayat Al Quran ada banyak sekali bermacam-macam, pada dasarnya ayat Al Quran sama khasiatnya, yang membedakannya adalah ada kelebihan masing-masing" Jelas Buya Yahya

Amalan untuk Mendapatkan Rezeki

9 Amalan dalam Islam untuk Mendapatkan Rezeki

https://goo.gl/q4GzhP

Rezeki merupakan salah satu rahasia Allah SWT. Namun dalam ajaran risalah Muhammad SAW, Islam telah memberikan solusi terbaik untuk memperlancar turunnya rezeki yang penuh berkah dan melimpah. Selain dengan terus bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita, tentunya.

1. memperbanyak istighfar dan bertaubat.
“Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun ke pada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Mahapengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anakanakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS Nuh [71]: 10-12).

2. meningkatkan ketakwaan.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS At-Thalaq [65]: 2-3).

3. gemar menyambung tali silaturahim.
“Barangsiapa yang ingin dila pangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim.” (HR Bukhari dan Muslim).

4. gemar mendermakan harta.
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku me lapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaikbaiknya.” (QS Saba’[34]: 39).

5. membiasakan ibadah dengan benar.
”Sesungguhnya Allah berfirman, ”Wahai anak Adam, sibukkanlah untuk beribadah kepada- Ku, niscara akan Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku tutup kefakiranmu. Jika tidak kamu lakukan niscaya akan Aku penuhi pada kedua tanganmu kesibukan dan ti dak Aku tutup kefakiranmu.” (HR Ahmad).

6. menunaikan ibadah haji dan umrah.
”Lakukanlah haji dan umrah, karena keduanya akan menghapus kefakiran dan dosa sebagaimana api menghilangkan karat besi, emas, dan perak.” (HR Ahmad).

7. hijrah di jalan Allah.
”Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepa da Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tem pat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.” (QS An-Nisa’ [4]: 100).

8. tawakkal kepada Allah.
”Seandainya kalian mau bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar nya, pasti Allah akan memberikan rezeki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rezeki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad dan Tirmidzi).

9. menafkahi penuntut ilmu.
Anas bin Malik RA berkata, ”Dulu ada dua orang bersaudara pada masa Rasulullah SAW. Salah seorang menuntut ilmu pada majelis Rasulullah SAW, sedangkan yang lainnya bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Rasulullah SAW (lantaran ia memberi nafkah kepada saudaranya itu). Maka Nabi SAW bersabda, ”Mudah-mudahan engkau diberi rezeki dengan sebab dia.” (HR Tirmidzi).

Menjemput Rezeki

Menjemput Rezeki

https://goo.gl/q4GzhP

"Janganlah merasa bahwa rizkimu datangnya terlambat. Karena, sesungguhnya, tidaklah seorang hamba akan meninggal hingga telah datang kepadanya rizki terakhir yang telah ditentukan untuknya. Maka, tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizki, yaitu dengan mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram" (HR Al-Hakim).

Sering kali, manusia diliputi rasa gundah dan putus asa atas kepastian rizki yang akan diperolehnya. Apalagi, bila kondisi perekonomian kian terpuruk. Kenaikan harga sembako, maraknya PHK, sempitnya lapangan kerja, serta minimnya keahlian yang dimiliki seseorang. Itu menjadi momok yang menakutkan.

Di tengah kondisi krisis, umpamanya, seseorang hendaknya putus asa terhadap karunia Allah SWT. Itu jika yang bersangkutan mengimani hadis di atas.

Rasa putus asa dan kekhawatiran yang berlebihan justru akan lebih mempersulit terbukanya pintu rizki yang telah digariskan. Rasa yakin dan optimis mestinya terus dipupuk dalam hati akan datangnya rezeki dari Allah, serta diiringi usaha yang maksimal, halal, dan tawakal tentunya.

Dalam Alquran, Allah SWT memerintahkan hambanya untuk terus yakin dan optimis akan datangnya anugerah serta karunia-Nya. Dengan cara, menghempaskan jauh-jauh rasa putus asa dari dalam lubuk hati seorang Mukmin.

وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَٰفِرُونَ 

''... dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir" (QS Yusuf [12]: 87).

Tugas manusia adalah menjemput rezeki dengan berusaha dan berdoa sebaik-baiknya sesuai etika dan jalan yang dibenarkan Allah dan Rasul-Nya. Adapun, setelah itu, kita diperintahkan untuk menyerahkan segala hasil jerih payah kita sepenuhnya pada Allah SWT.

Mustahil bagi Allah SWT menyalahi janji-Nya kepada hambanya yang telah berusaha sekuat yang ia mampu. Sesungguhnya, seorang insan akan mendapatkan balasan selaras dengan usaha yang telah dikerahkan.

 وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ 

wa quli'malụ fa sayarallāhu 'amalakum wa rasụluhụ wal-mu`minụn, wa saturaddụna ilā 'ālimil-gaibi wasy-syahādati fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn
''Dan, katakanlah, bekerjalah kamu sekalian. Maka, Allah dan Rasul-Nya beserta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada-Nya yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata. Lalu, diberikan-Nya kepada kamu apa yang kamu kerjakan" (QS Attaubah [9]: 105).

Jiwa pantang menyerah dan tidak putus asa adalah karakter seorang Muslim. Maka, maksimalkanlah segala kemampuan yang dimiliki untuk menjemput jatah yang telah ditetapkan. Karena, itu adalah ibadah.

Jalan Rezeki yang Disebutkan Dalam Al-Quran

Jalan Rezeki yang Disebutkan Dalam Al-Quran

https://goo.gl/q4GzhP

MANUSIA seringkali melihat rezeki hanya persoalan uang yang dihasilkan dari jerih payah dia bekerja, padahal rezeki Allah itu teramat luas. Dikutip dari Persis.or.id, dalam Al-Quran, setidaknya disebutkan ada 8 jalan rezeki yang Allah berikan untuk hamba-hambanya. Apa sajakah itu?

1. Rezeki Yang Telah Dijamin
“Tidak ada satu mahluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezekinya” (Q.Surat Hud : 6)
Contoh : Meskipun seorang anak yatim piatu tidak memiliki orangtua, namun ia akan tetap hidup sampai besar dirawat panti asuhan atau diadopsi oleh keluarga lain.

2. Rezeki Karena Usaha
“Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya” (Q. An Najm :39)
Contoh : Karena keuletan dalam usaha, kini bangsa Turki bisa makmur, padahal alamnya tidak begitu kaya.

3. Rezeki Karena Bersyukur
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu” (Q.S. Ibrahim: 7)
Contoh : Brunei Darusalam baru-baru ini menerapkan syariat islam sebagai rasa syukur kepada Allah atas nikmatNya, maka mereka kini menemukan ladang gas baru kapasitas miliaran kubik.

4. Rezeki Tak Terduga
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. At Thalaq :2)
Contoh : Karena ketaqwaan penduduk Mekkah dan Madinah, siapa sangka minyak dan gas berada di bawah tanah Hijaz (Arab Saudi).

5. Rezeki Karena Istighfar
“Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta” (Q.Surat Nuh : 10-11)
Contoh : Kaum Nabi Yunus, setelah mereka bertobat maka Allah karuniakan kemakmuran bagi mereka sampai 40 tahun, riwayat lain mengatakan 80 tahun lamanya.

6. Rezeki Karena Menikah
“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan kemapanan kepada mereka dengan karunia-Nya.” (QS. an-Nur : 32)
Contoh : Ketika masih bujangan, Abdurrahman bin Auf r.a hanya seorang penjual tali, namun setelah menikah ia menjadi pengusaha besar owner pasar Madinah.

7. Rezeki Karena Anak
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.” (QS. al-Isra : 31)
Contoh : Yakub waktu mudanya hijrah dari rumahnya dan menjadi pengembala kambing, setelah menikah dan memiliki 12 anak, justru kambing-kambingnya juga makin bertambah banyak.

8. Rezeki Karena Sedekah
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak” (QS. Al Baqarah : 245)
Contoh : kedermawanan Utsman bin Affan r.a hingga kini masih ada warisannya dan tabungannya masih tersimpan di no. rekening Bank syariah Arab Saudi.