Surat an Naziat

®️ Quran Surat an-Naziat


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

“Bismillahirrahmannirrahiim.”
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”


 وَٱلنَّٰزِعَٰتِ غَرْقًا 

wan-nāzi'āti garqā 
1. Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,


 وَٱلنَّٰشِطَٰتِ نَشْطًا 

wan-nāsyiṭāti nasyṭā 
2. dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut,


 وَٱلسَّٰبِحَٰتِ سَبْحًا 

was-sābiḥāti sab-ḥā 
3. dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,


 فَٱلسَّٰبِقَٰتِ سَبْقًا 

fas-sābiqāti sabqā 
4. dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang,


 فَٱلْمُدَبِّرَٰتِ أَمْرًا 

fal-mudabbirāti amrā 
5. dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia).


 يَوْمَ تَرْجُفُ ٱلرَّاجِفَةُ 

yauma tarjufur-rājifah 
6. (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam,


 تَتْبَعُهَا ٱلرَّادِفَةُ 

tatba'uhar-rādifah 
7. tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.


 قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ 

qulụbuy yauma`iżiw wājifah 
8. Hati manusia pada waktu itu sangat takut,


 أَبْصَٰرُهَا خَٰشِعَةٌ 

abṣāruhā khāsyi'ah 
9. Pandangannya tunduk.


 يَقُولُونَ أَءِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِى ٱلْحَافِرَةِ 

yaqụlụna a innā lamardụdụna fil-ḥāfirah 
10. (Orang-orang kafir) berkata: "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan semula?


 أَءِذَا كُنَّا عِظَٰمًا نَّخِرَةً 

a iżā kunnā 'iẓāman nakhirah 
11. Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?"


 قَالُوا۟ تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ 

qālụ tilka iżang karratun khāsirah 
12. Mereka berkata: "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan".


 فَإِنَّمَا هِىَ زَجْرَةٌ وَٰحِدَةٌ 

fa innamā hiya zajratuw wāḥidah 
13. Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan saja,


 فَإِذَا هُم بِٱلسَّاهِرَةِ 

fa iżā hum bis-sāhirah 
14. maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi.


 هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ مُوسَىٰٓ 

hal atāka ḥadīṡu mụsā 
15. Sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa.


 إِذْ نَادَىٰهُ رَبُّهُۥ بِٱلْوَادِ ٱلْمُقَدَّسِ طُوًى 

iż nādāhu rabbuhụ bil-wādil-muqaddasi ṭuwā 
16. Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa;


 ٱذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ 

iż-hab ilā fir'auna innahụ ṭagā 
17. "Pergilah kamu kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas,


 فَقُلْ هَل لَّكَ إِلَىٰٓ أَن تَزَكَّىٰ 

fa qul hal laka ilā an tazakkā 
18. dan katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)".


 وَأَهْدِيَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخْشَىٰ 

wa ahdiyaka ilā rabbika fa takhsyā 
19. Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?"


 فَأَرَىٰهُ ٱلْءَايَةَ ٱلْكُبْرَىٰ 

fa arāhul-āyatal-kubrā 
20. Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.


 فَكَذَّبَ وَعَصَىٰ 

fa każżaba wa 'aṣā 
21. Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai.


 ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَىٰ 

ṡumma adbara yas'ā 
22. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).


 فَحَشَرَ فَنَادَىٰ 

fa ḥasyara fa nādā 
23. Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya.
<


 فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلْأَعْلَىٰ 

fa qāla ana rabbukumul-a'lā 
24. (Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi".


 فَأَخَذَهُ ٱللَّهُ نَكَالَ ٱلْءَاخِرَةِ وَٱلْأُولَىٰٓ 

fa akhażahullāhu nakālal-ākhirati wal-ụlā 
25. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.


 إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَىٰٓ 

inna fī żālika la'ibratal limay yakhsyā 
26. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).


 ءَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ ٱلسَّمَآءُ ۚ بَنَىٰهَا 

a antum asyaddu khalqan amis-samā`, banāhā 
27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,


 رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّىٰهَا 

rafa'a samkahā fa sawwāhā 
28. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,


 وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَىٰهَا 

wa agṭasya lailahā wa akhraja ḍuḥāhā 
29. dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.


 وَٱلْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَىٰهَآ 

wal-arḍa ba'da żālika daḥāhā 
30. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.


 أَخْرَجَ مِنْهَا مَآءَهَا وَمَرْعَىٰهَا 

akhraja min-hā mā`ahā wa mar'āhā 
31. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.


 وَٱلْجِبَالَ أَرْسَىٰهَا 

wal-jibāla arsāhā 
32. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,


 مَتَٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَٰمِكُمْ 

matā'al lakum wa li`an'āmikum 
33. (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.


 فَإِذَا جَآءَتِ ٱلطَّآمَّةُ ٱلْكُبْرَىٰ 

fa iżā jā`atiṭ-ṭāmmatul-kubrā 
34. Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.


 يَوْمَ يَتَذَكَّرُ ٱلْإِنسَٰنُ مَا سَعَىٰ 

yauma yatażakkarul-insānu mā sa'ā 
35. Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,


 وَبُرِّزَتِ ٱلْجَحِيمُ لِمَن يَرَىٰ 

wa burrizatil-jaḥīmu limay yarā 
36. dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.


 فَأَمَّا مَن طَغَىٰ 

fa ammā man ṭagā 
37. Adapun orang yang melampaui batas,


 وَءَاثَرَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا 

wa āṡaral-ḥayātad-dun-yā 
38. dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,


 فَإِنَّ ٱلْجَحِيمَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ 

fa innal-jaḥīma hiyal-ma`wā 
39. maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).


 وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفْسَ عَنِ ٱلْهَوَىٰ 

wa ammā man khāfa maqāma rabbihī wa nahan-nafsa 'anil-hawā 

40. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,


 فَإِنَّ ٱلْجَنَّةَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ 

fa innal-jannata hiyal-ma`wā 
41. maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).


 يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا 

yas`alụnaka 'anis-sā'ati ayyāna mursāhā 
42. (Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya?


 فِيمَ أَنتَ مِن ذِكْرَىٰهَآ 

fīma anta min żikrāhā 
43. Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)?


 إِلَىٰ رَبِّكَ مُنتَهَىٰهَآ 

ilā rabbika muntahāhā 
44. Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya).


 إِنَّمَآ أَنتَ مُنذِرُ مَن يَخْشَىٰهَا 

innamā anta munżiru may yakhsyāhā 
45. Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit) 


كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوٓا۟ إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَىٰهَا 

ka`annahum yauma yaraunahā lam yalbaṡū illā 'asyiyyatan au ḍuḥāhā 
46. Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.


baca al qur'an online Surat an Naziat teks arab, latin dan terjemahan bahasa indonesia.

Surat ‘Abasa

®️ Quran Surat ‘Abasa

Surat ‘Abasa

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

“Bismillahirrahmannirrahiim.”
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

 عَبَسَ وَتَوَلَّىٰٓ 

'abasa wa tawallā 
1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,

 أَن جَآءَهُ ٱلْأَعْمَىٰ 

an jā`ahul-a'mā 
2. karena telah datang seorang buta kepadanya.

 وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُۥ يَزَّكَّىٰٓ 

wa mā yudrīka la'allahụ yazzakkā 
3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),

 أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنفَعَهُ ٱلذِّكْرَىٰٓ 

au yażżakkaru fa tanfa'ahuż-żikrā 
4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?

 أَمَّا مَنِ ٱسْتَغْنَىٰ 

ammā manistagnā 
5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup,

 فَأَنتَ لَهُۥ تَصَدَّىٰ 

fa anta lahụ taṣaddā 
6. maka kamu melayaninya.

 وَمَا عَلَيْكَ أَلَّا يَزَّكَّىٰ 

wa mā 'alaika allā yazzakkā 
7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).

 وَأَمَّا مَن جَآءَكَ يَسْعَىٰ 

wa ammā man jā`aka yas'ā 
8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),

 وَهُوَ يَخْشَىٰ 

wa huwa yakhsyā 
9. sedang ia takut kepada (Allah),

 فَأَنتَ عَنْهُ تَلَهَّىٰ 

fa anta 'an-hu talahhā 
10. maka kamu mengabaikannya.

 كَلَّآ إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ 

kallā innahā tażkirah 
11. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,

 فَمَن شَآءَ ذَكَرَهُۥ 

fa man syā`a żakarah 
12. maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,

 فِى صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ 

fī ṣuḥufim mukarramah 
13. di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,

 مَّرْفُوعَةٍ مُّطَهَّرَةٍۭ 

marfụ'atim muṭahharah 
14. yang ditinggikan lagi disucikan,

 بِأَيْدِى سَفَرَةٍ 

bi`aidī safarah 
15. di tangan para penulis (malaikat),

 كِرَامٍۭ بَرَرَةٍ 

kirāmim bararah 
16. yang mulia lagi berbakti.

 قُتِلَ ٱلْإِنسَٰنُ مَآ أَكْفَرَهُۥ 

qutilal-insānu mā akfarah 
17. Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?

 مِنْ أَىِّ شَىْءٍ خَلَقَهُۥ 

min ayyi syai`in khalaqah 
18. Dari apakah Allah menciptakannya?

 مِن نُّطْفَةٍ خَلَقَهُۥ فَقَدَّرَهُۥ 

min nuṭfah, khalaqahụ fa qaddarah 
19. Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya.

 ثُمَّ ٱلسَّبِيلَ يَسَّرَهُۥ 

ṡummas-sabīla yassarah 
20. Kemudian Dia memudahkan jalannya.

 ثُمَّ أَمَاتَهُۥ فَأَقْبَرَهُۥ 

ṡumma amātahụ fa aqbarah 
21. kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,

 ثُمَّ إِذَا شَآءَ أَنشَرَهُۥ 

ṡumma iżā syā`a ansyarah 
22. kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.

 كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ أَمَرَهُۥ 

kallā lammā yaqḍi mā amarah
 23. Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya,

 فَلْيَنظُرِ ٱلْإِنسَٰنُ إِلَىٰ طَعَامِهِۦٓ 

falyanẓuril-insānu ilā ṭa'āmih 
24. maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.

 أَنَّا صَبَبْنَا ٱلْمَآءَ صَبًّا 

annā ṣababnal-mā`a ṣabbā 
25. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),

 ثُمَّ شَقَقْنَا ٱلْأَرْضَ شَقًّا 

ṡumma syaqaqnal-arḍa syaqqā 
26. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,

 فَأَنۢبَتْنَا فِيهَا حَبًّا 

fa ambatnā fīhā ḥabbā 
27. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,

 وَعِنَبًا وَقَضْبًا 

wa 'inabaw wa qaḍbā 
28. anggur dan sayur-sayuran,

 وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا 

wa zaitụnaw wa nakhlā 
29. zaitun dan kurma,

 وَحَدَآئِقَ غُلْبًا 

wa ḥadā`iqa gulbā 
30. kebun-kebun (yang) lebat,

 وَفَٰكِهَةً وَأَبًّا 

wa fākihataw wa abbā 
31. dan buah-buahan serta rumput-rumputan,

 مَّتَٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَٰمِكُمْ 

matā'al lakum wa li`an'āmikum 
32. untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

 فَإِذَا جَآءَتِ ٱلصَّآخَّةُ 

fa iżā jā`atiṣ-ṣākhkhah 
33. Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),

 يَوْمَ يَفِرُّ ٱلْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ 

yauma yafirrul-mar`u min akhīh 
34. pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,

 وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ 

wa ummihī wa abīh 
35. dari ibu dan bapaknya,

 وَصَٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِ 

wa ṣāḥibatihī wa banīh 
36. dari istri dan anak-anaknya.

 لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ 

likullimri`im min-hum yauma`iżin sya`nuy yugnīh 
37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.

 وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُّسْفِرَةٌ 

wujụhuy yauma`iżim musfirah 
38. Banyak muka pada hari itu berseri-seri,

 ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ 

ḍāḥikatum mustabsyirah 
39. tertawa dan bergembira ria,

 وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ 

wa wujụhuy yauma`iżin 'alaihā gabarah 
40. dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,

 تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ 

tarhaquhā qatarah 
41. dan ditutup lagi oleh kegelapan.

 أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَفَرَةُ ٱلْفَجَرَةُ 

ulā`ika humul-kafaratul-fajarah 
42. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.

baca al qur'an online Surat ‘Abasa teks arab, latin dan terjemahan bahasa indonesia.

Surat at Takwir

®️ Quran Surat at-Takwir


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

“Bismillahirrahmannirrahiim.”
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”


 إِذَا ٱلشَّمْسُ كُوِّرَتْ 

iżasy-syamsu kuwwirat 
1. Apabila matahari digulung,


 وَإِذَا ٱلنُّجُومُ ٱنكَدَرَتْ 

wa iżan-nujụmungkadarat 
2. dan apabila bintang-bintang berjatuhan,


 وَإِذَا ٱلْجِبَالُ سُيِّرَتْ 

wa iżal-jibālu suyyirat 
3. dan apabila gunung-gunung dihancurkan,


 وَإِذَا ٱلْعِشَارُ عُطِّلَتْ 

wa iżal-'isyāru 'uṭṭilat 
4. dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan)


 وَإِذَا ٱلْوُحُوشُ حُشِرَتْ 

wa iżal-wuḥụsyu ḥusyirat 
5. dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,


 وَإِذَا ٱلْبِحَارُ سُجِّرَتْ 

wa iżal-biḥāru sujjirat 

6. dan apabila lautan dijadikan meluap


 وَإِذَا ٱلنُّفُوسُ زُوِّجَتْ 

wa iżan-nufụsu zuwwijat 
7. dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh)


 وَإِذَا ٱلْمَوْءُۥدَةُ سُئِلَتْ 

wa iżal-mau`ụdatu su`ilat 
8. dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,


 بِأَىِّ ذَنۢبٍ قُتِلَتْ 

bi`ayyi żambing qutilat 
9. karena dosa apakah dia dibunuh,


 وَإِذَا ٱلصُّحُفُ نُشِرَتْ 

wa iżaṣ-ṣuḥufu nusyirat 
10. dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka,


 وَإِذَا ٱلسَّمَآءُ كُشِطَتْ 

wa iżas-samā`u kusyiṭat 
11. dan apabila langit dilenyapkan,


 وَإِذَا ٱلْجَحِيمُ سُعِّرَتْ 

wa iżal-jaḥīmu su''irat 
12. dan apabila neraka Jahim dinyalakan,


 وَإِذَا ٱلْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ 

wa iżal-jannatu uzlifat 
13. dan apabila surga didekatkan,


 عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّآ أَحْضَرَتْ 

'alimat nafsum mā aḥḍarat 
14. maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.


 فَلَآ أُقْسِمُ بِٱلْخُنَّسِ 

fa lā uqsimu bil-khunnas 
15. Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,


 ٱلْجَوَارِ ٱلْكُنَّسِ 

al-jawāril-kunnas 
16. yang beredar dan terbenam,


 وَٱلَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ 

wal-laili iżā 'as'as 
17. demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya,


 وَٱلصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ 

waṣ-ṣub-ḥi iżā tanaffas 
18. dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing,


 إِنَّهُۥ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ 

innahụ laqaulu rasụling karīm 
19. sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),


 ذِى قُوَّةٍ عِندَ ذِى ٱلْعَرْشِ مَكِينٍ 

żī quwwatin 'inda żil-'arsyi makīn 
20. yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy,


 مُّطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ 

muṭā'in ṡamma amīn 
21. yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.


 وَمَا صَاحِبُكُم بِمَجْنُونٍ 

wa mā ṣāḥibukum bimajnụn 
22. Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila.


 وَلَقَدْ رَءَاهُ بِٱلْأُفُقِ ٱلْمُبِينِ 

wa laqad ra`āhu bil-ufuqil-mubīn 
23. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.


 وَمَا هُوَ عَلَى ٱلْغَيْبِ بِضَنِينٍ 

wa mā huwa 'alal-gaibi biḍanīn 
24. Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib


. وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطَٰنٍ رَّجِيمٍ 

wa mā huwa biqauli syaiṭānir rajīm 
25. Dan Al Quran itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk,


 فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ 

fa aina taż-habụn 
26. maka ke manakah kamu akan pergi?


 إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَٰلَمِينَ 

in huwa illā żikrul lil-'ālamīn 
27. Al Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam,


 لِمَن شَآءَ مِنكُمْ أَن يَسْتَقِيمَ 

liman syā`a mingkum ay yastaqīm 
28. (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.


 وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ 

wa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāhu rabbul-'ālamīn 
29. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.


baca al qur'an online Surat at Takwir teks arab, latin dan terjemahan bahasa indonesia.

Surat al Infithar

®️ Quran Surat al Infithar


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

“Bismillahirrahmannirrahiim.”
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”


 إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنفَطَرَتْ 

iżas-samā`unfaṭarat 
1. Apabila langit terbelah,


 وَإِذَا ٱلْكَوَاكِبُ ٱنتَثَرَتْ 

wa iżal-kawākibuntaṡarat 
2. dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan,


 وَإِذَا ٱلْبِحَارُ فُجِّرَتْ 

wa iżal-biḥāru fujjirat 
3. dan apabila lautan menjadikan meluap,


 وَإِذَا ٱلْقُبُورُ بُعْثِرَتْ 

wa iżal-qubụru bu'ṡirat 
4. dan apabila kuburan-kuburan dibongkar,


 عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ 

'alimat nafsum mā qaddamat wa akhkharat 
5. maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya.


 يَٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلْكَرِيمِ 

yā ayyuhal-insānu mā garraka birabbikal-karīm 
6. Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah.


 ٱلَّذِى خَلَقَكَ فَسَوَّىٰكَ فَعَدَلَكَ 

allażī khalaqaka fa sawwāka fa 'adalak 
7. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,


 فِىٓ أَىِّ صُورَةٍ مَّا شَآءَ رَكَّبَكَ 

fī ayyi ṣụratim mā syā`a rakkabak 
8. dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.


 كَلَّا بَلْ تُكَذِّبُونَ بِٱلدِّينِ 

kallā bal tukażżibụna bid-dīn 
9. Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.


 وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَٰفِظِينَ 

wa inna 'alaikum laḥāfiẓīn 
10. Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),


 كِرَامًا كَٰتِبِينَ 

kirāmang kātibīn 
11. yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),


 يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ 

ya'lamụna mā taf'alụn 
12. mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.


 إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ 

innal-abrāra lafī na'īm 
13. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan,


 وَإِنَّ ٱلْفُجَّارَ لَفِى جَحِيمٍ 

wa innal-fujjāra lafī jaḥīm 
14. dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.


 يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ ٱلدِّينِ 

yaṣlaunahā yaumad-dīn 
15. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan.


 وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَآئِبِينَ 

wa mā hum 'an-hā bigā`ibīn 
16. Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu.


 وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا يَوْمُ ٱلدِّينِ 

wa mā adrāka mā yaumud-dīn 
17. Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?


 ثُمَّ مَآ أَدْرَىٰكَ مَا يَوْمُ ٱلدِّينِ 

ṡumma mā adrāka mā yaumud-dīn 
18. Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?


 يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْـًٔا ۖ وَٱلْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِّلَّهِ 

yauma lā tamliku nafsul linafsin syai`ā, wal-amru yauma`iżil lillāh 
19. (Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.


baca al qur'an online Surat al Infithar teks arab, latin dan terjemahan bahasa indonesia.

Surat al Muthaffifin

®️ Quran Surat al Muthaffifin

Surat al Muthaffifin


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

“Bismillahirrahmannirrahiim.”
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”


 وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ 

wailul lil-muṭaffifīn 
1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang


 ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكْتَالُوا۟ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسْتَوْفُونَ 

allażīna iżaktālụ 'alan-nāsi yastaufụn 
2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,


 وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَّزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ 

wa iżā kālụhum aw wazanụhum yukhsirụn 
3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.


 أَلَا يَظُنُّ أُو۟لَٰٓئِكَ أَنَّهُم مَّبْعُوثُونَ 

alā yaẓunnu ulā`ika annahum mab'ụṡụn 
4. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,


 لِيَوْمٍ عَظِيمٍ 

liyaumin 'aẓīm 
5. pada suatu hari yang besar,


 يَوْمَ يَقُومُ ٱلنَّاسُ لِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ 

yauma yaqụmun-nāsu lirabbil-'ālamīn 
6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?


 كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلْفُجَّارِ لَفِى سِجِّينٍ 

kallā inna kitābal-fujjāri lafī sijjīn 
7. Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin.


 وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا سِجِّينٌ 

wa mā adrāka mā sijjīn 
8. Tahukah kamu apakah sijjin itu?


 كِتَٰبٌ مَّرْقُومٌ 

kitābum marqụm 
9. (Ialah) kitab yang bertulis.


 وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ 

wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīn 
10. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,


 ٱلَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ 

allażīna yukażżibụna biyaumid-dīn 
11. (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.


 وَمَا يُكَذِّبُ بِهِۦٓ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ 

wa mā yukażżibu bihī illā kullu mu'tadin aṡīm 
12. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,


 إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ءَايَٰتُنَا قَالَ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ 

iżā tutlā 'alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīn 
13. yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu"


 كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ 

kallā bal rāna 'alā qulụbihim mā kānụ yaksibụn 
14. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.


 كَلَّآ إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ 

kallā innahum 'ar rabbihim yauma`iżil lamaḥjụbụn 
15. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.


 ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُوا۟ ٱلْجَحِيمِ 

ṡumma innahum laṣālul-jaḥīm 
16. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.


 ثُمَّ يُقَالُ هَٰذَا ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ 

ṡumma yuqālu hāżallażī kuntum bihī tukażżibụn 
17. Kemudian, dikatakan (kepada mereka): "Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan".


 كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلْأَبْرَارِ لَفِى عِلِّيِّينَ 

kallā inna kitābal-abrāri lafī 'illiyyīn 
18. Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin.


 وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا عِلِّيُّونَ 

wa mā adrāka mā 'illiyyụn 
19. Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu?


 كِتَٰبٌ مَّرْقُومٌ 

kitābum marqụm 
20. (Yaitu) kitab yang bertulis,


 يَشْهَدُهُ ٱلْمُقَرَّبُونَ 

yasy-haduhul-muqarrabụn 
21. yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).


 إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ 

innal-abrāra lafī na'īm 
22. Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga),


 عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ 

'alal-arā`iki yanẓurụn 
23. mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.


 تَعْرِفُ فِى وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ ٱلنَّعِيمِ 

ta'rifu fī wujụhihim naḍratan na'īm 
24. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.


 يُسْقَوْنَ مِن رَّحِيقٍ مَّخْتُومٍ 

yusqauna mir raḥīqim makhtụm 
25. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),


 خِتَٰمُهُۥ مِسْكٌ ۚ وَفِى ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ ٱلْمُتَنَٰفِسُونَ 

khitāmuhụ misk, wa fī żālika falyatanāfasil-mutanāfisụn 
26. laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.


 وَمِزَاجُهُۥ مِن تَسْنِيمٍ 

wa mizājuhụ min tasnīm 
27. Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,


 عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا ٱلْمُقَرَّبُونَ 

'ainay yasyrabu bihal-muqarrabụn 
28. (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.


 إِنَّ ٱلَّذِينَ أَجْرَمُوا۟ كَانُوا۟ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يَضْحَكُونَ 

innallażīna ajramụ kānụ minallażīna āmanụ yaḍ-ḥakụn 
29. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.


 وَإِذَا مَرُّوا۟ بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ 

wa iżā marrụ bihim yatagāmazụn 
30. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.


 وَإِذَا ٱنقَلَبُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمُ ٱنقَلَبُوا۟ فَكِهِينَ 

wa iżangqalabū ilā ahlihimungqalabụ fakihīn 
31. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.


 وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوٓا۟ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ لَضَآلُّونَ 

wa iżā ra`auhum qālū inna hā`ulā`i laḍāllụn 
32. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat",


 وَمَآ أُرْسِلُوا۟ عَلَيْهِمْ حَٰفِظِينَ 

wa mā ursilụ 'alaihim ḥāfiẓīn 
33. padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin.


 فَٱلْيَوْمَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنَ ٱلْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ 

fal-yaumallażīna āmanụ minal-kuffāri yaḍ-ḥakụn 
34. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,


 عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ 

'alal-arā`iki yanẓurụn 
35. mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.


 هَلْ ثُوِّبَ ٱلْكُفَّارُ مَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ 

hal ṡuwwibal-kuffāru mā kānụ yaf'alụn 
36. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.


baca al qur'an online Surat al Muthaffifin teks arab, latin dan terjemahan bahasa indonesia.