Penjelasan Tentang Sholawat Nabi

Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad Artinya


Nabi Muhammad Saw merupakan Nabi penutup yang Allah utus untuk menuntun makhluk seluruh semesta alam. Beliau diberikan Allah berupa mukjizat kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Ia adalah manusia yang paling sempurna. Setiap sikap, perilaku, dan tindakannya menjadi teladan bagi siapa pun, khususnya umat Islam. Selain kitab suci Al-Qur’an, sabda Rasulullah juga menjadi dasar utama ajaran Islam yang kita kenal sebagai Sunnah atau Hadis.

Sholawat dalam Al-Qur’an
Maka, tidak heran apabila Al-Qur’an mengajarkan kepada kita untuk senantiasa bersholawat kepada Nabi. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Ahzab ayat 56, sebagai berikut:

 إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا 

innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā
56. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

Menurut Syekh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fikih dan tafsir negeri Suriah, Allah memuliakan Nabi-Nya Muhammad dan mengabarkan kedudukannya di sisi-Nya. Dan bahwasanya Allah memuji Nabi dan menyanjungnya, dan para malaikat juga memujinya.

Kemudian Allah memerintahkan orang-orang yang beriman yang mereka membenarkan Allah dan Rasul-Nya serta beramal dengan syariat-Nya dengan bershalwat dan salam kepada Nabi. Maka dengan ini terkumpullah bagi Nabi pujian-pujian dan mendoakan Rasulullah.

Allah kemudian memerintahkan orang-orang yang beriman yang mereka membenarkan Allah dan Rasul-Nya serta beramal dengan syariat-Nya dengan bershalwat dan salam kepada Nabi, maka dengan ini semua terkumpul pujian dan doa dari penduduk langit dan bumi. (Tafsir Al-Wajiz, sumber: Tafsirweb)

Arti Sholawat
Menurut ahli tafsir Prof Quraish Shihab (2012: 369) dalam buku Haji dan Umrah Bersama M Quraish Shihab, mengucapkan shalawat, dalam arti permohonan kepada-Nya agar Nabi Muhammad Saw. mendapatkan limpahan dari Allah Swt. dengan rahmat dan kasih sayang-Nya.

Penilaian ini sebagai kunci pembuka pintu pengabulan doa, karena Nabi Muhammad adalah kekasih Allah dan melalui beliau, kita umatnya memperoleh petunjuk Shalawat. ini membuktikan rasa terima kasih kita kepada beliau yang dengan mengucapkannya kita berharap memperoleh pula percikan kasih-Nya.

Tulisan Sholawat Nabi Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad
Ada banyak sekali sholawat Nabi yang bisa kita baca. Berikut ini tulisan Arab, latin dan artinya dari beberapa jenis sholawat kepada Nabi, keluarganya, dan sahabatnya:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma sholli ala Sayyidina Muhammad wa ala Ali Sayyidina Muhammad.
Artinya : “Ya Allah semoga rahmat senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan juga kepada Keluarga Nabi Muhammad.”

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Latin : Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Alihi Washahbihi Wasallim
Artinya : “Ya Allah berikan rahmat beserta keselamatan kepada junjungan Kita Nabi Muhammad dan Keluarga serta Para Sahabatnya.”

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ

Latin : Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa’ala Alihi Washohbihi Ajma’in.
Artinya : ”Ya Allah berikanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan atas keluarga beliau serta para sahabat beliau seluruhnya”.

Keutamaan Sholawat Nabi
Dalam penjelasan sebelummnya, Al-Qur’an sudah memerintahkan kepada kita untuk membaca sholawat kepada Nabi Muhammad, sebagaimana dalam kandungan Surat Al Ahzab ayat 56. Dalam hal ini ada fadhilah (keutamaan) bagi siapa saja yang bersholawat kepada Nabi. Berikut ini beberapa hadis populer tentang keutamaan bersholawat:

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh sholawat, menghapus darinya sepuluh dosa dan mengangkat derajatnya sepuluh derajat.” (HR. An Nasa’i)

Anjuran Sholawat Nabi
Menurut Syekh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi (2013: 16-17), ada tempat-tempat yang dianjurkan untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad, sebagai berikut:
  1. Setelah tasyahud pada tiap sholat. Dan membaca shalawat merupakan rukun sholat setelah tasyahud akhir menurut sebagian para ulama.
  2. Saat tasyahud awal dan pada penghujung doa qunut witir.
  3. Dalam sholat jenazah setelah takbir kedua.
  4. Tatkala hendak masuk dan akan keluar dari masjid.
  5. Membacakan sholawat ketika ada suatu kaum sedang berkumpul dan sebelum mereka berpisah.

Demikian penjelasan tentang sholawat Nabi. Semoga kita menjadi umat yang benar-benar cinta kepada Nabi dan semoga kelak kita mendapat syafaat Rasulullah. Amin.

KATA AL-QUR'AN TENTANG USIA


1. Semakin bertambah usia semakin lemah tangan menggenggam .... Karena allah sedang mendidik kita agar melepaskan cinta dunia.

مَن كَانَ يُرِيدُ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَٰلَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ

mang kāna yurīdul-ḥayātad-dun-yā wa zīnatahā nuwaffi ilaihim a'mālahum fīhā wa hum fīhā lā yubkhasụn
15. Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. (Qs.Hud: 15)

أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِى ٱلْءَاخِرَةِ إِلَّا ٱلنَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا۟ فِيهَا وَبَٰطِلٌ مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

ulā`ikalladīna laisa lahum fil-ākhirati illan-nāru wa ḥabiṭa mā ṣana'ụ fīhā wa bāṭilum mā kānụ ya'malụn
16. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (Qs.Hud: 16).

2. Semakin bertambah usia semakin kabur mata kita ... Karena allah sedang mencerahkan mata hati untuk melihat akhirat.

وَمَن كَانَ فِى هَٰذِهِۦٓ أَعْمَىٰ فَهُوَ فِى ٱلْءَاخِرَةِ أَعْمَىٰ وَأَضَلُّ سَبِيلًا

wa mang kāna fī hāżihī a'mā fa huwa fil-ākhirati a'mā wa aḍallu sabīlā
72. Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar). (Qs.Al isra:72)

3. Semakin bertambah usia semakin sensitif perasaan kita... Karena allah sedang mengajarkan bahwa pautan hati dengan makhluk senantiasa menghampakan , namun hati yang berpaut kepada allah tiada pernah mengecewakan.

۞ وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ ۗ وَإِلَى ٱللَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ

wa may yuslim waj-hahū ilallāhi wa huwa muḥsinun fa qadistamsaka bil-'urwatil-wuṡqā, wa ilallāhi 'āqibatul-umụr
22. Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan. (Qs.Al lukman : 22)

4. Semakin bertambah usia semakin gugur gigi² kita.... Karena allah sedang mengingatkan bahwa suatu hari kita akan gugur kedalam tanah selamanya.

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَن تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ كِتَٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ ٱلدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ ٱلْءَاخِرَةِ نُؤْتِهِۦ مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِى ٱلشَّٰكِرِينَ

wa mā kāna linafsin an tamụta illā bi`iżnillāhi kitābam mu`ajjalā, wa may yurid ṡawābad-dun-yā nu`tihī min-hā, wa may yurid ṡawābal-ākhirati nu`tihī min-hā, wa sanajzisy-syākirīn
145. Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.(Qs.Al imran :145)

5. Semakin bertambah usia semakin ditarik nikmat kekuatan tulang sendi kita .... Karena allah sedang mengingatkan bahwa tak lama lagi nyawanya akan diambil.

أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَإِن تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا۟ هَٰذِهِۦ مِنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا۟ هَٰذِهِۦ مِنْ عِندِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِندِ ٱللَّهِ ۖ فَمَالِ هَٰٓؤُلَآءِ ٱلْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا

aina mā takụnụ yudrikkumul-mautu walau kuntum fī burụjim musyayyadah, wa in tuṣib-hum ḥasanatuy yaqụlụ hāżihī min 'indillāh, wa in tuṣib-hum sayyi`atuy yaqụlụ hāżihī min 'indik, qul kullum min 'indillāh, fa māli hā`ulā`il-qaumi lā yakādụna yafqahụna ḥadīṡā
78. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? (Qs.An nisa: 78)

6. Semakin bertambah usia semakin putih rambut kita ... Karena allah mengingatkan kain kafan yang putih.

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

kullu nafsin żā`iqatul maụt, wa innamā tuwaffauna ujụrakum yaumal-qiyāmah, fa man zuḥziḥa 'anin-nāri wa udkhilal-jannata fa qad fāz, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā'ul-gurụr
185. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan (Qs. Ali imran :185)

7. Begitu juga hati kita ... Semakin bertambah usia semakin sepi dan ingin bersendirian , karena allah sedang mendidik kita untuk melepaskan cinta manusia dan dunia...

وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ ٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

wa mal-ḥayātud-dun-yā illā la'ibuw wa lahw, wa lad-dārul-ākhiratu khairul lillażīna yattaqụn, a fa lā ta'qilụn
32. Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (Qs. Al-An'am : 32)

Rahmat Allah yang Berkelanjutan dan Terputus

Rahmat Allah SWT yang Berkelanjutan dan Terputus


Rahmat Allah SWT adalah bentuk kasih sayang Allah sebagai Sang Pencipta (Khalik) kepada yang Dia cipta (makhluk). Dia begitu luas terbentang bagi seluruh makhluk di dalam dunia.

Bahkan, Allah SWT menegaskan kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengatakan kepada orang-orang Yahudi yang berdusta bahwa rahmat-Nya begitu luas:

 فَإِن كَذَّبُوكَ فَقُل رَّبُّكُمْ ذُو رَحْمَةٍ وَٰسِعَةٍ وَلَا يُرَدُّ بَأْسُهُۥ عَنِ ٱلْقَوْمِ ٱلْمُجْرِمِينَ 

fa ing każżabụka fa qur rabbukum żụ raḥmatiw wāsi'ah, wa lā yuraddu ba`suhụ 'anil-qaumil-mujrimīn 
147. Maka jika mereka mendustakan kamu, katakanlah: "Tuhanmu mempunyai rahmat yang luas; dan siksa-Nya tidak dapat ditolak dari kaum yang berdosa". (Surat al An’am: 147).

Sifat luas tersebut terbentang bagi seluruh makhluk, terlebih bagi manusia. Manusia merupakan sebaik-baik makhluk ciptaan Allah, dia memiliki keistimewaan berupa akal sebagai penimbang dalam melangkah kepada yang bajik ataukah batil.

Rahmat Allah bagi manusia berupa rezeki dan kemaslahatan hidup di dalam dunia, seluruhnya mendapatkan rahmat-Nya, tak terkecuali bagi orang-orang yang tidak beriman kepada-Nya.

Hanya, dari sekian rahmat-Nya, ada yang bersifat terputus dan ada pula yang berkelanjutan.

Muhammad Ali ash-Shabuni dalam kitab Shafwatut Tafaasir memaparkan dua kata akan sifat rahmat Allah dalam surat al-Fatihah, yakni ar-Rahman dan ar-Rahiim.
Ar-Rahman yang berarti zat yang memiliki rahmat yang agung yang bisa saja terputus sedangkan ar-Rahiim bermakna zat yang memiliki rahmat yang kekal selamanya dan berkelanjutan.

Dan, Khattabi menambahkan, ar-Rahman, yakni zat yang memiliki rahmat yang luas yang terbentang bagi seluruh makhluk dalam hal rezeki dan kemaslahatan hidup mereka dan kata ini mencakup seluruh umat, baik mukmin maupun kafir. Sedangkan, ar-Rahiim hanya spesifik untuk umat mukmin semata.

 هُوَ ٱلَّذِى يُصَلِّى عَلَيْكُمْ وَمَلَٰٓئِكَتُهُۥ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۚ وَكَانَ بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا 

huwallażī yuṣallī 'alaikum wa malā`ikatuhụ liyukhrijakum minaẓ-ẓulumāti ilan-nụr, wa kāna bil-mu`minīna raḥīmā 
43. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (QS al-Ahzab : 43).

Sifat rahmat Allah yang lain adalah dekat. Kedekatan di sini memiliki hukum kausalitas, yakni yang mendekati akan didekati. Allah mendekati siapa pun yang mendekati-Nya.

Jarak tempuh kita dalam mendekati Allah memengaruhi jarak tempuh Allah mendekati kita. Saat kita mendekati-Nya sejengkal, Allah akan membalas dengan sehasta. Saat sehasta, Allah mendekati kita sedepa dan seterusnya.

Mendekati rahmat Allah tergolong mudah, cukup dengan menebar kebaikan bagi orang lain, kita sudah mampu menggapai rahmat-Nya yang bersifat dekat. Kebaikan adalah wujud manifestasi keimanan kita kepada Allah SWT.

Keduanya harus berjalan selaras karena apatah arti keimanan yang kuat tanpa kita imbangi dengan kebaikan, begitu juga kebaikan tanpa keimanan, akan bersifat sia-sia.

Allah SWT berfirman:

 وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ 

wa lā tufsidụ fil-arḍi ba'da iṣlāḥihā wad'ụhu khaufaw wa ṭama'ā, inna raḥmatallāhi qarībum minal-muḥsinīn
56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS al-A'raf : 56).

Rasulullah SAW juga mempertegas dalam haditsnya:

ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
''Sayangilah siapa pun yang ada di bumi maka akan menyayangimu zat yang ada di langit.'

Menjemput Rezeki Sejak Pagi Hari

Mengapa Kita Harus Menjemput Rezeki Sejak Pagi Hari? Ini Penjelasannya


Waktu pagi adalah waktu yang penuh berkah. Udara masih segar dan tubuh yang telah istirahat ketika malam kini menjadi fit kembali. Alangkah ruginya jika keadaan yang sangat baik seperti ini kita gunakan tidur lagi setelah shalat subuh. Maka, jangan turuti nafsu untuk bermalas-malasan dan bersembunyi di balik selimut lagi bila kita ingin mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Berkaitan dengan hal ini, ada sebuah hadits yang perlu untuk kita renungkan, yakni dari Shakhr bin Wada’ah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
Ya Allah, berkahilah umatku di pagi harinya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Dalam hadits yang diceritakan oleh Shakhr bin Wada’ah r.a. tersebut betapa jelas bahwa Rasulullah Saw. berdoa agar umatnya diberikan berkah pada waktu pagi hari.


Tahukan Anda siapakah Shakhr bin Wada’ah r.a.? Dia adalah seorang pedagang yang biasa mengirimkan barang dagangannya di pagi hari, sehingga dia menjadi kaya dan banyak harta. Berarti, Shakhr bin Wada’ah adalah orang yang bisa menyambut keberkahan Allah Swt. karena doa Rasululllah Saw. untuk umatnya di pagi hari.

Memang berat untuk tidak tergoda dengan hangatnya selimut, bantal, dan kasur yang empuk di pagi hari, apalagi suasana pagi yang dingin. Akan tetapi, bagi orang yang mempunyai keinginan yang kuat untuk medapatkan keberkahan dari Allah Swt. dengan banyak rezeki, tentu godaan itu dapat diatasi dengan baik. Apalagi kalau sudah terbiasa untuk tidak tidur setelah shalat subuh. Sungguh, badan akan terasa lebih sehat, pikiran lebih segar, dan hati lebih tenang serta bahagia. Oleh karena itu, setelah shalat subuh, janganlah tidur kembali apabila kita ingin mendapatkan keberkahan dari Allah Swt.

Berkaitan dengan tidur setelah shalat subuh ini, Ibnul Qayyim al-Jauziyah berpendapat bahwa di antara tidur yang tidak disukai menurut orang-orang yang saleh ialah tidur di antara shalat subuh dan terbit matahari, karena ini merupakan waktu untuk memperoleh hasil bagi perjalanan ruhani. Pada saat itu terdapat keistimewaan besar, sehingga seadainya mereka melakukan perjalanan (kegiatan) semalam suntuk pun, belum tentu dapat menandinginya.

Apa yang disampaikan oleh Ibnul Qayyim al-Jauziyah tersebut senada dengan pendapat Ibnu Hajar al-‘Asqalani, ulama ahli hadits dari Mesir yang salah satu kitab terkenalnya adalah Fath al-Bari (Kemenangan Sang Pencipta).

Dalam kitab yang merupakan syarah kitab shahihnya Imam Bukhari dan disepakati oleh para ulama sebagai kitab penjelasan yang paling detail yang pernah dibuat tersebut, Ibnu Hajar Al-‘Asqalani mengatakan:
Sesungguhnya dikhususkan waktu pagi dengan keberkahan karena waktu pagi adalah waktu (untuk melakukan) kegiatan.”

Bagi para ulama, suasana pagi yang tenang adalah waktu yang paling baik untuk mendalami suatu ilmu. Pada saat yang seperti ini kemampuan seseorang untuk memahami sebuah ilmu bisa lebih meningkat. Hal ini bisa terjadi karena konsentrasi terhadap ilmu pun lebih mudah untuk dilakukan. Ada seorang ulama yang yang mampu menulis sebanyak empat puluh halaman setiap hari selama empat puluh tahun terakhir masa usianya, yakni Ibnu Jarir ath-Thabari,

Ternyata beliau melakukan murajaah (menghafal) akan ilmu dan ide-ide yang akan dituangkan dalam tulisannya di awal-awal subuh. Ini merupakan bukti bahwa waktu pagi memang penuh dengan keberkahan.

Rasulullah Saw. bersabda: “Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki.” (HR. Thabrani)

Janganlah kamu tidur, begitu sabda Rasulullah Saw. untuk kita, seusai shalat subuh. Setelah shalat subuh berjamaah di masjid, kita bisa duduk di ruang tamu untuk membaca Al-Qur’an. Setelah itu, membuka seluruh jendela dan membersihkan rumah. Atau, memulai segala aktivitas yang perlu untuk kita lakukan di pagi hari.

Berkenaan dengan mengisi waktu setelah shalat subuh ini, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim disampaikan:

Peliharalah waktu itu dengan mengisinya melalui tilawah Al-Qur’an satu juz dalam satu hari, berdzikir atau menghafal. Inilah yang dilakukan Rasulullah Saw. selesai menunaikan shalat subuh, bahwa beliau duduk di tempat shalatnya hingga terbit matahari.”

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Saw. pernah bersabda bahwa waktu subuh adalah masa di mana para malaikat malam naik ke langit dan digantikan oleh malaikat siang. Betapa indahnya jika pada waktu pergantian tersebut seseorang dalam keadaan melakukan ketaatan kepada Allah Swt.

Ada sebuah amalan yang sangat besar fadhilahnya apabila dilakukan seseorang dalam rangka memanfaatkan waktu di pagi hari ini. Hal ini dapat kita ketahui dari sebuah hadits, yakni dari Anas bin Malik r.a., ia berkata bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:

Barangsiapa shalat fajar (shalat subuh) berjamaah di masjid, kemudian tetap duduk berdzikir mengingat Allah, hingga terbit matahari lalu shalat dua rakaat (shalat dhuha), maka seakan-akan ia mendapatkan pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna, dan sempurna.” (HR. Tirmidzi)

Lihatlah betapa besar pahala orang shalat subuh dengan berjamaah di masjid, kemudian tetap duduk untuk berdzikir hingga terbit matahari, lantas dilanjutkan dengan shalat dhuha, seakan ia mendapatkan pahala haji dan umrah dengan sempurna.

Betapa besar pahalanya. Bisakah kita mengamalkanya, Kalau tidak bisa setiap hari, setidaknya seminggu sekali ketika kita libur dan tidak harus berangkat bekerja pagi-pagi.

Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barakah dan keberuntungan.” (HR. Thabrani dan Al-Bazzar).

wallahu a'lam

Bacaan sholawat Jibril lengkap dengan artinya serta manfaatnya

Bacaan dan manfaat sholawat Jibril

Bacaan sholawat Jibril

Sholawat Jibril termasuk sholawat Nabi yang terpendek namun memiliki keistimewaan yang luar biasa.

Memiliki rezeki yang melimpah menjadi dambaan setiap orang. Banyak hal yang dapat dilakukan seseorang untuk mendapatkan rezeki. Namun, yang perlu digarisbawahi makna rezeki itu sendiri bukan hanya berupa materi melainkan juga bisa berupa kesehatan, ketenangan, kenyamanan dan hal lainnya. Rezeki tidak akan datang dengan sendirinya, maka dari itu harus diiringi dengan doa dan usaha.

Berdoa bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Namun, bagi umat muslim waktu terbaik untuk memanjatkan doa yaitu pada saat menjalankan ibadah wajib sholat lima waktu. Selain amalan wajib, umat muslim juga diperintahkan menjalankan amalan sunnah yang berarti amalan yang dikerjakan mendapat pahala, namun jika ditinggalkan tidak berdosa.

Salah satu amalan sunnah yang memiliki pahala melimpah adalah bersholawat. Sholawat dalam bahasa Arab memiliki arti seruan kepada Allah. Membaca sholawat memiliki maksud mendoakan, memuji dan memohonkan berkah kepada Allah SWT untuk nabi. Sholawat diserukan bukan hanya oleh umat muslim tetapi juga Allah dan para malaikat. Sebagaimana terdapat firman Allah SWT dalam Surah Al-Ahzab ayat 56:

 إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا >

innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā
56. Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

Sebelum menjalankan aktivitas sehari-hari, bagi umat muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa, berdzikir dan bersholawat terlebih dahulu agar kegiatan yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar. Salah satu sholawat yang dianjurkan Allah SWT di pagi hari yaitu sholawat Jibril. Sholawat Jibril ini termasuk sholawat Nabi yang terpendek namun memiliki keistimewaan yang luar biasa. Banyak ulama yang mengamalkan sholawat Jibril ini karena dapat membuka pintu rezeki dari segala arah.

Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai sholawat Jibril, berikut brilio.net telah merangkum bacaan sholawat Jibril dan manfaat, lengkap dengan artinya dari berbagai sumber.

Bacaan sholawat Jibril.

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم

"Shallallaahu ‘ala Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam."
Artinya:
"(Ya Allah) berikanlah tambahan rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad."

Melafalkan sholawat Jibril baiknya dilakukan setelah shalawat dhuha sebanyak 313 kali atau 1.000 kali selama 7 hari. Semakin sering umat muslim bersholawat maka semakin banyak berkah yang didapat. Namun, hal tersebut disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Perlu diperhatikan bahwa dalam mengamalkan sholawat Jibril ini bukan tergantung dari jumlahnya, melainkan konsistensi. Bila umat muslim mengamalkan dengan istiqomah, manfaatnya akan lebih terasa daripada dibaca dalam jumlah banyak namun tidak istiqomah.

Dalam sebuah hadis HR. Ahmad dijelaskan:
"Barang siapa yang berselawat kepadaku satu kali, maka Allah akan berselawat kepadanya sebanyak sepuluh kali, serta menghapus sepuluh kejelekannya."

Manfaat sholawat Jibril.
Tak hanya membuka pintu rezeki, dalam Kitab Afdholus Sholawat Jibril juga dijelaskan beberapa keutamaan lainnya, di antaranya:

1. Dibukakan 70 pintu rahmat.
Imam Asy-Sya’rani telah berkata: Telah bersabda Nabi shollallohu alaihi wasallam: "Barang siapa yang membaca sholawat ini, akan dibukakan ke atas dirinya tujuh puluh pintu dari rahmat, dan Allah akan meletakkan kecintaan-Nya pada kalbu-kalbu manusia. Tiada yang menjadi marah kepadanya melainkan orang yang memiliki kemunafikan di dalam kalbunya."

2. Dicintai Allah dan Rasul.
Ulama besar As-Sakhawi Asy-Syafi'i berkata: "Aku telah mendengar Al-Khidir dan Ilyas, dan mereka berdua telah berkata, 'Kami telah mendengar Rasulullah shollallohu alaihi wasallam bersabda: 'Tiadalah seorang yang beriman mengucapkan, 'Semoga Allah melimpahkan sholawat ke atas Muhammad', melainkan akan dijadikan manusia mencintainya, walaupun mereka sedang membencinya. Demi Allah, tiadalah mereka mencintainya sehingga Allah mencintainya."

3. Memperoleh salam dan sambutan dari para malaikat saat ajal menjelang.
Jika umat muslim mengucapkan Sholawat Jibril minimal 3 kali setiap selesai sholat fardhu, maka kelak dirinya akan memperoleh salam dan sambutan dari para malaikat saat ajal menjelang.

4. Mendapat salam dan kebahagiaan Rasulullah SAW.
Bagi umat muslim yang istiqomah melafalkan sholawat ini sampai dapat merasakan kenikmatan dan kelembutan dari sholawat ini, kelak dirinya akan mendapatkan salam Rasulullah SAW di alam barzah.

5. Mendapat keselamatan lahir dan batin.
Barangsiapa membaca sholawat Jibril sebanyak 300.000 kali dalam satu minggu (dimulai pada hari Sabtu setelah sholat ashar), niscaya Allah akan menurunkan keselamatan baginya lahir dan batin.

Sholawat nariyah beserta keistimewaannya

Bacaan sholawat nariyah beserta keistimewaannya, mudah dihafalkan


Sholawat merupakan bentuk cinta seorang muslim kepada Rasulullah. Sholawat dibaca untuk memuji Nabi Muhammad sekaligus menjadi sebuah doa kepada Allah. Membaca sholawat dengan sesering mungkin akan membantu setiap hamba untuk lebih dekat dan senantiasa mengingat akan kebesaran Allah.

Segala bentuk sholawat yang dilantunkan oleh umat Islam akan membuatnya dicintai oleh Nabi Muhammad. Pada dasarnya tujuan kita membaca sholawat adalah agar di akhirat nanti kita mendapatkan syafaat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Dalam suatu hadits Rasulullah bersabda:
"Apabila salah satu diantara kamu (manusia) membaca sholawat, sebaiknya diawali dengan mengagungkan nama Allah ta'ala dan memujinya, setelah itu barulah membaca sholawat kepada nabi, setelah itu barulah dapat berdoa sesuai doa yang dinginkan." (HR.Ahmad, Abu dawud dan tirmidzi)

Doa nabi merupakan syafaat, dan semua ulama telah sepakat bahwa doa nabi tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Selain itu, ada pula hadist nabi tentang shalawat. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian kuburan dan janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, bersholawatlah kepadaku karena sesungguhnya ucapan sholawat kalian akan sampai kepadaku di manapun kalian berada." (H.R. Abu Daud No. 2044 dengan Sanad Hasan)

Salah satu sholawat yang paling sering dibaca oleh umat muslim adalah sholawat nariyah. Sholawat ini disusun oleh ulama bernama Syekh Nariyah. Beliau menciptakan sholawat ini sebagai salah satu bentuk pujian kepada Allah.

Hukum bersholawat ada di dalam Alquran surat Al Ahzab ayat 56, bahkan tak hanya manusia Allah SWT dan para Malaikatnya pun bersholawat.

Innallaha wamalaaikatahu yusholluuna alannabi yaa ayyuhalladzina aamanu shollu alaihi wasallimuu tasliima
Artinya:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."

Bacaan Sholawat Nariyah, Arab, Latin dan Artinya

اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَماً تَامّاً عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ، وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ، وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ، وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

"Allahumma sholli sholaatan kaamilatan Wa sallim salaaman taaman ‘ala sayyidinaa Muhammadin Alladzi tanhallu bihil 'uqadu, wa tanfariju bihil kurabu." "Wa tuqdhaa bihil hawaa'iju Wa tunaalu bihir raghaa'ibu wa husnul khawaatimi wa yustasqal ghomaamu bi wajhihil kariimi, wa 'alaa aalihi, wa shahbihi 'adada kulli ma'luumin laka."
Artinya:
"Ya Allah, berikanlah sholawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada junjunganku Baginda Nabi Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan dibebaskan dari kesulitan." "Dan dengannya juga ditunaikan hajat dan diperoleh segala keinginan dan kematian yang baik, serta memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, juga kepada keluarganya, para shahabatnya, dengan seluruh ilmu yang Engkau miliki."

Keistimewaan Sholawat Nariyah
  1. Apabila sholawat nariyah dibaca 11 kali pada setiap hari, maka Allah akan memudahkan rizqinya dan diangkat derajatnya di mata manusia lainnya.
  2. Membaca sholawat nariyah 31 kali pada setiap selesai sholat subuh, maka Allah akan memudahkan segala macam urusannya dalam setiap usahanya.
  3. Jika sholawat nariyah dibaca 90 kali pada setiap hari oleh seorang muslim maka Allah akan mengangkat kedudukannya, dimudahkan rizkinya, dijauhkan dari segala penyakit, dibukakan pintu kebijakan, sehingga semua orang akan menaruh rasa senang kepadanya.
  4. Allah akan mengabulkan hajat seorang muslim dan akan menjauhkannya dari marabahaya yang besar, apabila membaca sholawat sebanyak 300 kali di dalam suatu majelis (secara bersama-sama).
  5. Allah akan memudahkan urusan seorang umat muslim jika ia rajin membaca sholawat sebanyak 31 kali setelah melaksanakan sholat subuh.
  6. Dengan membaca sholawat sebanyak 11 kali maka Allah akan mempermudah rezeki seseorang tersebut dan menjauhkannya dari kesulitan.
  7. Allah akan mengangkat derajat seorang muslim yang senantiasa bersholawat kepada Nabi. Jika seorang itu rutin membacanya 1 kali dalam sehari, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali lipat. Dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah bersabda:
    "Barangsiapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat kepadanya 10 kali sholawat, dihapuskan darinya 10 kesalahan, dan ditinggikan baginya 10 derajat." (HR. An-Nasa’i).

Barangsiapa umat muslim yang gemar bersholawat kepada Rasulullah maka Rasulullah akan memintakan ampun umatnya tersebut saat di alam barzakh kelak. Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi.

Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda:

"Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal­ kalian disampaikan kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memuji Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah." (Hadits riwayat al-Hafizh Ismail al­Qadhi, dalam bab Sholawat ‘ala an-Nary)