Rahmat Allah Swt yang tidak ternilai

Rahmat Allah Swt yang tidak ternilai salah satunya adalah hujan.


Ya, air yang turun dari langit tersebut merupakan kunci kehidupan semua makhluk yang ada di bumi. Air yang begitu suci tersebut juga sebagai bukti keagungan Allah Swt yang menciptakan hujan dengan proses begitu ajaib.

Berdasarkan penelitian sains, proses terjadinya hujan begitu rumit karena terlebih dahulu dimulai dari menguapnya air laut yang kemudian ditampung di awan hingga diproses sedemikian rupa dan turunlah air hujan dengan segala kesuciannya.

Ayat Al-Qur'an Tentang Kemurahan Allah Memberi Rezeki
Di dalam Al-Qur'an, Allah Swt berulang kali menyebut hujan sebagai penegasan bahwa air dari langit tersebut merupakan tanda-tanda kebesaran-Nya. Salah satunya yang terdapat dalam QS. Al-Furqan ayat 48,

 وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ ٱلرِّيَٰحَ بُشْرًۢا بَيْنَ يَدَىْ رَحْمَتِهِۦ ۚ وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً طَهُورًا 

wa huwallażī arsalar-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih, wa anzalnā minas-samā`i mā`an ṭahụrā
"Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,"

Menurut Prof. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, kata tahuraa yang terdapat dalam QS. Al-Furqan ayat 48 tersebut mengacu pada air yang turun dari langit (hujan) saat pertama kali terbentuk.

Saat itu, air hujan merupakan air yang sangat bersih, mulia, bebas kuman, dan polusi. Meski seiring dengan perkembangan zaman dan banyaknya partikel-partikel polusi di langit, air hujan tetaplah air yang sangat suci dan menyucikan.

Sementara di ayat lainnya, Allah Swt menegaskan betapa ajaibnya air hujan. Dalam Surah Al-Anfaal ayat 11 Allah Swt berfirman

 إِذْ يُغَشِّيكُمُ ٱلنُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً لِّيُطَهِّرَكُم بِهِۦ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ ٱلشَّيْطَٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ ٱلْأَقْدَامَ 

iż yugasysyīkumun-nu'āsa amanatam min-hu wa yunazzilu 'alaikum minas-samā`i mā`al liyuṭahhirakum bihī wa yuż-hiba 'angkum rijzasy-syaiṭāni wa liyarbiṭa 'alā qulụbikum wa yuṡabbita bihil-aqdām
"(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu)."

Oleh sebab itu, kita sebagai orang yang beriman wajib bersyukur atas karunia yang diberikan Allah Swt berupa hujan tersebut.

Wallahu a'lam, Bissawab.
Postingan terbaru
    Previous Post
    Next Post