Doa Naik Kendaraan Darat, Laut, dan Udara

Berdoa bagi umat Islam merupakan senjata yang ampuh setiap melaksanakan kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Tidak terkecuali bagi yang hendak bepergian menggunakan kendaraan. Saat akan bepergian dengan menaiki atau mengendarai kendaraan, seseorang membutuhkan persiapan yang matang, baik dari fisik atau pun kendaraannya.

Tidak hanya itu, doa bisa menjadi penyempurna ketika hendak bepergian menggunakan kendaraan. Hal itu agar senantiasa diberi keselamatan sampai tujuan tanpa kurang suatu apa pun. Rasulullah Saw mengajarkan kepada umatnya untuk selalu membaca doa naik kendaraan ketika ingin menaiki atau mengendarai kendaraan. Membaca doa naik kendaraan dianjurkan dalam Islam agar perjalanan yang dilakukan selamat sampai tujuan dan senantiasa dilindungi oleh Allah SWT.

Definisi Bepergian Menurut Islam

Perjalanan dalam bahasa Arab disebut “rihlah” atau “safar”. Safar artinya tampak atau terlihat. Berdasarkan keterangan yang ada di dalam Al-Jami’ li akhlaq al-rawi wa adab al-sami’ (1793), sifat-sifat seseorang akan terlihat saat dia sedang bepergian atau melakukan perjalanan.

Dikutip dari Buku Akhlak Keagamaan Kelas XII oleh Rofa’ah (2016), perjalanan menurut istilahnya berarti aktivitas seseorang saat keluar atau meninggalkan rumah. Bepergian bisa dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan berbagai sarana transportasi untuk mengantarkan seseorang sampai ke tempat yang dituju.


Macam-Macam Perjalanan

Ada beberapa safar atau perjalanan dalam Islam. Berikut penjelasannya:

1. Safar Haram
Safar haram adalah safar untuk melakukan dosa dan maksiat. Safar ini dilarang oleh Allah SWT dan rasul-Nya. Contoh dari safar ini adalah bepergian untuk berzina, minum khamar, mencuri, dan lain sebagainya.

2. Safar Wajib
Safar wajib adalah safar untuk memenuhi syariat bagi umat islam. Safar macam ini seperti haji dan jihad di jalan Allah SWT.

3. Safar Sunah
Safar sunah adalah safar yang dianjurkan agar pelakunya mendapatkan pahala. Contoh dari safar ini adalah umrah.

4. Safar Mubah
Safar mubah adalah safar yang diizinkan dan cenderung dianjurkan, tetapi tidak dijanjikan pahala terhadapnya. Contoh safar ini adalah berdagang.

5. Safar Makruh
Safar makruh adalah safar yang tidak diajurkan, jika ditinggalkan mendapatkan pahala, tetapi jika dilakukan tidak mendapat dosa. Contoh dari safar ini adalah bepergian sendirian pada malam hari.

Syarat Bepergian

Dikutip dari halal MUI, para ulama memiliki pendapat yang berbeda terkait jarak perjalanan yang dianggap sebagai safar. Imam ash-Shan’ani menyebutkan ada sekitar 20 pendapat dalam masalah ini, sebagaimana dihikayatkan oleh Ibnul Mundzir (Subulus Salam, 3/109).

Pentingnya mengetahui ketentuan tentang batasan jarak safar itu berkenaan dengan ketentuan fikih dan syarat diizinkannya mengerjakan salat fardu dengan mengqasar salat (keringanan mengerjakan salat yang empat rakaat menjadi hanya dua rakaat).

Sabda Rasulullah SAW:
Beliau berdua (Ibnu Umar dan Ibnu Abbas) salat dua rakaat (qasar) dan tidak berpuasa dalam perjalanan empat barid atau lebih dari itu” (Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dengan sanad yang sahih, dan al-Bukhari dalam sahihnya secara mu’allaq).

Menurut perhitungan, 4 barid sama dengan 16 farsakh atau 48 mil; di Indonesia setara dengan 85 kilometer dan ini termasuk dalam safar.

Manfaat Bepergian

Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan seseorang saat sedang melakukan bepergian, yakni:

1. Menghilangkan Kesusahan dan Kepenatan

Seseorang bisa saja datang ke suatu daerah dengan beban yang dibawa dari asal daerahnya. Segala resah mungkin bisa hilang dengan melihat keadaan atau datang ke tempat lain yang lebih indah, lebih dinamis, atau adanya kelebihan-kelebihan yang tidak bisa didapat di tempat asal. Keceriaan dalam lelahnya bepergian bisa terbayar dengan rasa terhibur di tempat baru.

Demikian pula seorang akan merasakan jemu dan bosan jika dia hanya terus-menerus berada di satu tempat, seperti halnya kalau dia hanya memakan satu jenis makanan saja, tanpa ada variasi (menu). Namun, kalau dia pindah tempat dan menyibukkan diri dengan suasana yang baru, mungkin rasa penat bisa segera hilang. Inilah yang membuat safar atau bepergian bisa juga disebut sebagai bentuk refreshing, penyegaran suasana, dan menghilangkan kepenatan.

2. Mendapatkan Penghidupan

Kadang kala kampung halaman tidak menyediakan lebih banyak peluang untuk mencari nafkah, penghidupan untuk keluarga, atau tempat pendidikan yang lebih layak. Inilah yang membuat merantau menjadi pilihan, sebagaimana kita lihat saat ini banyak warga masyarakat pergi ke kota yang konon menjanjikan lapangan kerja lebih luas.

Meski tak harus ke kota, tetapi ketika seseorang merantau, mungkin dia akan berusaha untuk menjalani keadaan secara mandiri, sehingga lebih memacu dirinya untuk menggali potensi dan kemampuan diri untuk mempertahankan hidupnya.

3. Bertambah Ilmu dan Amal

Setiap daerah memiliki kelebihan atau keistimewaan ilmu dan hikmah yang tak bisa didapat di kampung halaman sendiri. Inilah yang membuat safar menjadi salah satu sarana mencari ilmu dan mendapatkan sebanyak mungkin keteladanan, agar batin bisa menjadi semakin terisi dengan kebijaksanaan, baik dalam wawasan maupun bersikap. Safar juga bisa menjadi sarana untuk menambah amal dengan dakwah. Itulah yang telah dilakukan para dai dan pejuang dakwah pendahulu kita, bahkan juga sejak zaman para nabi.

4. Mendapatkan Pelajaran Tata Krama

Setiap daerah juga mempunyai kulturnya masing-masing. Hal ini akan menyadarkan seseorang yang merantau bahwa hidup bersama dalam keragaman memerlukan proses belajar hidup yang terus-menerus. Belajar toleransi, menghargai orang lain, dan saling membantu adalah tata krama yang bisa didapat jika seseorang sudah merantau dan mengenali realitas daerah perantauannya.

5. Bertambahnya Teman atau Kerabat

Menjalin relasi di tempat baru yang baik akan sangat menguntungkan, baik dalam perjalanan karier maupun proses mencari ilmu. Dari relasi dan pertemanan bisa didapat kebaikan-kebaikan yang tak terduga. Ketika pulang, hal itu bisa dimanfaatkan untuk kembali turut membangun kampung halaman serta memberdayakan masyarakat bersama.

Doa Naik Kendaraan Ketika Bepergian

1. Doa Naik Kendaraan Darat

Imam Nawawi mengutip riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan An-Nasai dari Sayyidina Ali Radhiyallahu ‘anhu terkait doa berkendaraan. Orang yang naik kendaraan darat dianjurkan untuk membaca sejumlah doa sebagai berikut.
  1. Basmalah.
  2. Selanjutnya, diikuti dengan membaca doa, yaitu:
  3. “Alhamdulillahilladzi/subhanalladzi sakhkhara lana hadza wa ma kunna lahu muqrinina, wa inni ila rabbina lamunqalibuna”.
    Artinya: “Segala puji bagi Allah/Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal, kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami”.
  4. Alhamdulillah (tiga kali).
  5. Allahu akbar (tiga kali).
  6. Selanjutnya, membaca doa berikut:
  7. “Subhanaka inni zhalamtu nafs faghfirl fa innah la yaghfiruz dzunuba illa anta”.
    Artinya: “Maha suci Engkau, sungguh aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau”.

2. Doa Naik Kendaraan Udara

Bepergian dengan pesawat sebagai jalur udara bacaan doanya pun sedikit berbeda. Bacaan doa naik kendaraan pesawat yang bisa diamalkan berbunyi sebagai berikut.

“Allaahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu allaahumma anta ashshoohibu fissafari walkholiifatu fil-ahl”
Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah kami berpergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam berpergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga”.

3. Doa Naik Kapal Laut

Adapun ketika bepergian dengan naik kapal laut, umat muslim dianjurkan membaca doa sebagai berikut.

Bismillaahi majreehaa wa mursaahaa inna robbii laghofuurur rohiim
Artinya: “Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Sunah-Sunah Naik Kendaraan
Ketika sudah membaca doa naik kendaraan, ada beberapa sunah yang bisa kita ikuti. Tidak hanya menambah pahala, hal ini juga bertujuan memberikan kenyamanan dan keamanan ketika bepergian.

1. Sunah yang Perlu Diteladani
Kita bisa melakukan beberapa hal berikut yang dianggap sunah Rasulullah Saw, antara lain:
  • Bacalah takbir (allahu akbar) saat tanjakan dan bacalah tasbih (subhaanallah) ketika jalan turunan.
  • Jangan membawa barang yang terlalu banyak hingga membebani kendaraan.
  • Istirahat saat diperlukan, jika perlu carilah rest area dan jangan paksakan untuk tetap berkendara saat mengantuk.
  • Berkendaralah dengan santun dan tidak ugal-ugalan di jalan.
  • Jika menaiki kendaraan umum, naiklah dengan mendahulukan kaki kanan dan turun dengan kaki kiri.
  • Saat turun dari kendaraan, ucapkanlah hamdalah (alhamdulillah).

2. Ajaran Rasulullah Saw
Dalam sebuah hadis disebutkan ketika Rasulullah Saw telah duduk di atas kendaraannya, dia perlu bertakbir. Rasulullah Saw bertakbir sebanyak tiga kali, hamdalah tiga kali, dan tahlil sekali. Setelah itu, Rasulullah Saw menyandarkan punggungnya sembari tertawa dan menoleh ke arahnya (Ibnu Abbas) seraya bersabda:

Tidak sekali-kali seorang muslim mengendarai kendaraannya, lalu melakukan seperti apa yang telah kulakukan, melainkan Allah SWT. Memandang ke arahnya dengan tertawa (penuh rida) sebagaimana aku tertawa kepadamu“.

Hadis Doa Naik Kendaraan

Berkendara merupakan hal lumrah dilakukan oleh setiap orang ketika hendak bepergian, baik menggunakan kendaraan darat, laut, maupun udara. Saat ini, hampir pasti setiap orang yang bepergian pasti menggunakan kendaraan. Jarang ditemukan orang yang bepergian dengan berjalan kaki, kecuali untuk jarak dekat.

Sebuah hadis berbunyi tentang berkendara atau melakukan perjalanan, yakni:
Tiga waktu diijabahi (dikabulkan) doa yang tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang terzalimi, doa seorang musafir, dan doa orang tua kepada anaknya” (H.R. Ahmad, 12:479; Tirmidzi, No. 1905; Ibnu Majah, No. 3862. Syaikh Al-Albani menghasankan hadis ini).

Sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Qur’an Surah Al-Mu’min ayat 60, Allah SWT berfirman yang artinya:
Berdoalah kepada-Ku, Aku akan mengabulkannya. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina“.

Oleh karena itu, ada baiknya berdoa saat menggunakan kendaraan. Tujuannya memohon agar diberi keselamatan oleh Allah SWT dan dalam rangka mengamalkan sunah Rasulullah SAW. Anjuran ini sudah dicontohkan Rasulullah SAW sejak dahulu ketika melakukan perjalanan dengan kuda atau unta. Dalam buku 24 Jam Hidup dengan Doa dan Amal Harian Rasulullah yang ditulis Abu Bakar bin As-Sina, Abu Hurairah berkata:

Apabila Rasulullah Saw bepergian dengan naik kendaraan, beliau selalu berisyarat dengan kedua jari tangannya dan bersabda: Ya Allah, Engkaulah teman dalam perjalanan dan pengganti dalam keluarga. Ya Allah, sertailah kami dengan nasihat dan kembalikan kami dengan jaminan. Ya Allah perpendeklah jarak bumi bagi kami dan mudahkanlah perjalanan itu bagi kami. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan dan kesedihan saat kembali”.


Keutamaan Membaca Doa Naik Kendaraan

Berikut ini keutamaan membaca doa naik kendaraan.

1. Mendapatkan Pahala

Keutamaan membaca doa naik kendaraan yang pertama adalah mendapatkan pahala. Dengan membaca doa, seorang muslim sekaligus telah mengamalkan kebaikan dan senantiasa mengingat Allah SWT. Tak hanya itu, doa juga mengandung harapan baik bagi yang membacanya. Dengan begitu, akan banyak orang yang membaca doa untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

2. Mendapatkan Rida Allah SWT

Tak hanya itu, dengan membaca doa naik kendaraan, perjalanan juga akan mendapatkan rida dari Allah SWT. Ajarkan anak-anak untuk senantiasa mengamalkan doa-doa ketika berpergian bersama keluarga. Dengan begitu, semua akan berjalan dengan lancar tanpa hambatan.

3. Terhindar dari Gangguan

Membaca doa naik kendaraan merupakan satu di antara cara mengingat kekuasaan Allah SWT. Untuk mendapatkan pertolongan-Nya, sudah sepantasnya setiap muslim membaca doa terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan, baik itu darat, udara, maupun laut. Selain itu, membaca doa naik kendaraan membuat perjalanan bisa mendapatkan rida dari Allah SWT. Dengan begitu, semua perjalanan akan berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan apa pun.

4. Menciptakan Rasa Aman

Mengawali membaca doa selama perjalanan akan membuat hati jauh lebih tenang dan nyaman. Hal ini karena sebaik-baiknya penjaga saat melakukan perjalanan adalah penjagaan dari Allah SWT. Allah SWT juga satu-satunya tempat berlindung paling aman dan terpercaya dari segala bahaya yang mengancam. Oleh karena itu, sebaiknya seorang muslim senantiasa membaca doa naik kendaraan sebelum melakukan bepergian.

5. Mendapatkan Perlindungan

Allah SWT merupakan satu-satunya tempat berlindung dari segala bahaya yang mengancam. Untuk itulah, hendaknya seorang muslim senantiasa membaca doa naik kendaraan sebelum melakukan bepergian. Doa agar mendapat perlindungan ini dibaca ketika naik bus, pesawat, atau pun kapal laut.

Cara Mengajarkan Doa Naik Kendaraan kepada Anak

Sejak usia dini, anak-anak sudah harus diajarkan untuk menghafal doa-doa pendek. Salah satu yang bisa kita ajarkan kepada anak-anak adalah doa naik kendaraan. Beberapa tips berikut mungkin bermanfaat agar anak-anak bisa menghafal doa naik kendaraan.

1. Pastikan Duduk Tenang
Selalu biasakan membaca doa sebelum bepergian, walaupun dekat. Hal ini agar terbentuk kebiasaan bahwa ketika keluar rumah perlu memanjatkan doa agar selamat sampai tujuan. Cobalah agar anak bersikap tertib ketika berdoa dan dalam keadaan yang tenang. Ini bisa dilakukan jika mereka telah duduk di car seat.

2. Putarkan Rekaman Doa
Putarkan rekaman suara doa naik kendaraan, sehingga anak-anak semakin mudah menghafalnya. Rekaman yang menghasilkan suara ini akan lebih mudah dan dipahami anak. Saat ini, sudah banyak aplikasi doa ataupun Al-Qur’an digital yang praktis dibawa ke mana pun.


3. Memberikan Buku Kumpulan Doa
Berikan buku-buku berisi kumpulan doa pendek yang mudah dan menarik. Buku-buku itu biasanya mencantumkan berbagai doa sehari-hari yang bisa diamalkan anak-anak, termasuk doa naik kendaraan. Pilihlah buku yang memiliki ilustrasi agar terlihat menarik untuk mereka.

4. Memberikan Kesempatan Memimpin
Memberikan kesempatan anak-anak memimpin doa akan membangkitkan rasa percaya dirinya. Cara mengajarkan anak membaca doa ini terbilang ampuh. Ini juga menjadi salah satu upaya untuk anak menjadi pemimpin di berbagai kegiatan lain.

5. Memberikan Pujian
Berikan apresiasi jika anak-anak hafal dan berani membaca doa naik kendaraan. Pujian ini sebagai tanda penghargaan bahwa para orang tua telah melihat perkembangan positif mereka. Anak-anak akan merasa senang jika usaha untuk membaca doa dihargai orang di sekitarnya.

Itu dia bacaan doa naik kendaraan serta amalan yang bisa kita dapatkan. Semoga kita semua senantiasa diberi keselamatan ketika hendak bepergian. Amin. sumber
Postingan terbaru
    Previous Post
    Next Post